Senin, 02 September 2013

TIGA BKM KAB. PEKALONGAN BELAJAR PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI KE YOGYAKARTA

Penanganan sampah secara swa-kelola yang dilakukan oleh warga Desa Sukunan, Sleman-Yogyakarta mendorong tiga Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di Kabupaten Pekalongan untuk belajar langsung dari sumbernya. BKM Tunas Karya Mandiri Desa Tangkil Kulon, Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan bersama-sama dengan BKM Kemasan Kecamatan Bojong dan BKM Samborejo Kecamatan Tirto didampingi oleh Tim Teknis Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) yang terdiri dari Konsultan Kabupaten (Korkot PNPM-MP Kab. Pekalongan) dan dinas terkait yang meliputi Dinas PU, Dirjen Cipta Karya dan PIP, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Dinas Indag, Dinas Lingkungan Hidup; Jum’at (7/6) kemarin mengadakan studi banding, guna mempelajari proses pengeloaan sampah yang dilakukan di desa tersebut.
 Gambar
Sampah yang selama ini kita anggap sebagai barang yang tidak berharga, menjadi rupiah bagi warga di desa Sukunan, mereka memilah sampah rumah tangga menjadi tiga bagian yakni sampah organik yang terdiri dari daun-daunan, limbah sayuran dan buah dan limbah rumah tangga lainnya sisa dari memasak; dan sampah non organik yang dipilah lagi menjadi dua yaitu plastik dan kaca. Sampah organik dimasukkan dalam tong dengan label sampah organik, dan sampah non organik dimasukkan dalam dua tong yang berbeda, yaitu plastik dan kaca. Kemudian tong sampah yang sudah di letakkan dengan jarak sepuluh rumah tersebut diangkut oleh petugas untuk diolah lebih lanjut. Sampah organik dibuat sebagai kompos atau pupuk organik sedangkan sampah yang non organik dipilah lagi sesuai dengan jenisnya. Untuk sampah dari plastik dan kaca/botol langsung dijual ke pengepul sedangkan sampah dari sisa potongan bahan pakaian dikumpulkan di rumah kain perca untuk dibuat aneka kerajinan seperti kesed, tas dan lain sebagainya. Disamping itu sampah plastik yang terbuat dari alumunium foil  yang tidak laku untuk dijual dibawa ke rumah kerajinan tas yang dikelola oleh kader lingkungan di desa tersebut.         
Gambar Pengelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh warga desa Sukunan ini menarik minat peserta studi banding karena ide pengelolaan sampah ini muncul dari salah seorang warga yang kebetulan menjadi dosen lingkungan hidup di salah satu perguruan tinggi di kota Sleman. Keluhan warga mengenai sampah desa yang tidak terurus menjadikan beliau menggandeng donatur untuk mewujudkan pengelolaan sampah terpadu secara mandiri. Dari kesepakatan warga dalam rembuq desa, akhirnya disepakati untuk menerima program pengeloaan sampah mandiri tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi kepada warga selama hampir tiga bulan dan pembuatan media tong sampah oleh warga yang tergabung dalam kelompok peduli lingkungan.
Gambar
            Selain pengelolaan sampah, di desa tersebut kini mengelola instalasi pengolah limbah (IPAL) komunal. Limbah jamban rumah tangga yang awalnya dibuang dalam sapit tank pribadi disalurkan dalam saluran IPAL komunal tersebut. hasil dari pengolahan IPAL komunal tersebut berupa air yang sudah tidak tercampur dengan bakteri ecoli tersebut kemudian di alirkan untuk mengairi sawah di desa tersebut. Selain mengelola IPAL komunal yang merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang, kelompok peduli lingkungan juga mengelola biogas hasil dari pengelolaan kandang komunal. Biogas tersebut kemudian disalurkan ke unit rumah tangga untuk dijadikan pengganti bahan bakar gas dari pertamina.
Gambar
            Dengan pengelolaan sampah dan limbah yang terpadu ini desa Sukunan menjadi objek wisata lingkungan yang menarik wisatawan domestik maupun manca untuk belajar pengelolaan sampah secara mandiri. (Buono-Mandiri FM, melaporkan)

Desa Tangkil Kulon Menuju Sentra Agrobisnis Berbasis Lokal

Desa Tangkil Kulon Menuju Sentra Agrobisnis Berbasis Lokal

5 Agu

Rate This


Sepanjang mata memandang, hamparan padi menghijau akan menyejukkan suasana hati, desiran angin  sepoi-sepoi yang bertiup menjadikan suasana tenang dan tenteram, apalagi gemericik air yang mengalir menambah suasana makin eksotis. Suasana seperti itu yang kami rasakan ketika berada di Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa  di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni berbatasan dengan Kecamatan Tirto,  berjarak sekitar 9 km dari pusat pemerintahan yaitu Kajen , yang dapat ditempuh sekitar 40 menit bila menggunakan kendaraan pribadi. Desa Tangkil kulon memiliki konfigurasi berupa dataran rendah dengan ketinggian antara 5 – 10 m diatas permukaan laut. Suhu di wilayah Tangkil kulon masih dalam batas normal. Kondisi tanah terdiri dari persawahan, pekarangan dan permukiman penduduk. Secara geografis wilayah ini membentang dari utara ke selatan, dengan luas wilayah 111,339 ha. yang terdiri atas 22,010 Ha daerah permukiman; 38,960 Ha berupa Tanah Sawah; 44,194 Ha berupa Tanah Pekarangan; luas kuburan 0,875 Ha;  perkantoran 0,300 Ha; dan sarana umum lainnya 5 Ha, terbagi menjadi 6 RW dan 19 RT. Batas wilayah Desa Tangkil Kulon terbagai atas: v  Sebelah Utara           :  Ngalian v  Sebelah Selatan        :  Bugangan v  Sebelah Timur          :  Tangkil Tengah v  Sebelah Barat           :  Rengas

Nuansa agamis mewarnai kondisi budaya yang ada di masyarakat Desa Tangkil Kulon. Salah satu bentuk seni budaya  yang  telah ada sejak  lama adalah Seni Simtu Duror. Seni  ini dikelola  oleh satu kelompok yang dipimpin oleh Ustad Supardi. Aktivitas kegiatan  ini  rutin dilaksanakan  setiap bulan dan jika ada khajatan masyarakat baik pernikahan maupun khitan/sunatan.
Tangkil Kulon  merupakan sentra penghasil padi di Kecamatan Kedungwuni dengan lebih dari 35% luas wilayahnya (38,96 Ha) merupakan lahan pertanian irigasi tehnis. Aktivitas perdagangan gabah terlihat saat panen tiba. Pedagang dari luar Kabupaten Pekalongan menjadikan Desa Tangkil Kulon sebagai pusat transaksi jual-beli gabah untuk wilayah Tangkil Kulon, Tangkil Tengah, Bugangan Rengas dan wuled. Truk-truk pengangkut hasil pertanian untuk wilayah tersebut menjadikan Desa Tangkil Kulon sebagai transit sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat perdagangan gabah.
Hamparan sawah yang luas dibelah oleh sungai sepanjang wilayah desa menjadikan Desa Tangkil Kulon sangat potensial untuk kegiatan budidaya ikan air tawar dan lokasi wisata dengan dukungan kondisi alam yang khas pedesaan.
Industri konveksi dan batik merupakan ciri khas Kabupaten Pekalongan. Desa Tangkil Kulon memiliki 36 unit usaha industri konveksi dan 5 unit usaha batik skala rumah tangga  (home industry) yang menyerap 445 tenaga kerja yang tersebar di tiap-tiap pedukuhan.
Industri makanan ringan Opak dan renginan singkong merupakan mata pencaharian hampir seluruh penduduk pedukuhan Karanggayam Desa Tangkil Kulon yang terletak di Rt. 18 – 19 Rw. 06. Rasa opak dan renginan singkong Karanggayam yang gurih dan renyah sudah dikenal oleh masyarakat Tirto, Wiradesa, Kedungwuni dan Bojong. Produk industri rumah tangga ini sudah menjadi oleh-oleh warga Pekalongan yang ada di Jakarta.
Jumlah peternak sapi sebanyak 14 kelompok usaha, peternak kambing 25 kelompok usaha, peternak bebek 4 kelompok usaha dan peternak ayam 1 kelompok usaha merupakan penggerak ekonomi warga Desa Tangkil Kulon, dengan meningkatkan kapasitas keahlian beternak didukung oleh dukungan permodalan dari Pemerintah, kedepan Desa Tangkil Kulon bisa menjadi produsen daging untuk wilayah Pekalongan dan sekitarnya.

Kehidupan  masyarakat    agamis  dengan  tetap  memelihara  adat  budaya  lokal/setempat merupakan  potensi  yang  sangat  terlihat  di  masyarakat  untuk  membangun  wilayah  Desa Tangkil Kulon. Salah satu bentuk  budaya yang masih ada sampai saat ini adalah seni Simtu Duror. Seni  Simtu  Duror  sudah  menjadi  milik  masyarakat  secara  turun  temurun  sehingga  dapat dilakukan oleh anak-anak sampai orang  lanjut usia. Seni  ini menjadi  ladang syiar agama  Islam sekaligus arena atau wadah bagi pemerintah dan masyarakat untuk menyampaikan informasi.
Setiap kali ada program pemerintah, antusias masyarakat cukup tinggi dengan dibuktikan adanya swadaya yang terkadang melebihi nilai yang semestinya dari kegiatan yang dilaksankaan dalam program  tersebut.  Nilai  kebersamaan  dalam  semangat  gotong  royong  masih  tampak  kuat mengakar  di  masyarakat.  Keswadayaan  masyarakat  yang  tinggi  menjadi  potensi  dalam pengembangan kawasan Desa Tangkil Kulon.

Hadirnya radio komunitas pemberdayaan Pekalongan, Mandiri FM yang selalu menginformasikan kegiatan PNPM-MP Kabupaten Pekalongan pada umumnya dan LKM Tunas Karya Mandiri pada khususnya dijadikan warga desa Tangkil Kulon sebagai media informasi mengenai pemberdayaan masyarakat  disamping sebagai media hiburan. Hadirnya Mandiri FM ini dapat dijadikan sebagai media promosi usaha kecil dan menengah sehingga produk mereka dapat lebih dikenal oleh masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Lokal
Melihat potensi Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan tersebut, LKM Tunas Karya Mandiri bersama Pemerintah Desa dan masyarakat akan mengembangkan Desa Tangkil Kulon sebagai desa agribisnis berbasis lokal. Desa agribisnis adalah desa yang berbasiskan pada sektor pertanian dalam menunjang pengembangan sektor  industri pertanian. Sumber Daya Lokal adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terdapat di Desa Tangkil Kulon.
Adapun pengembangan kawasan agribisnis berbasis lokal yang saat ini akan dikembangkan adalah :
1.    Program Pengembangan Diversitifikasi Pertanian
  1. Agribisnis padi organik
Kegiatan agribisnis padi organik dilakukan dengan cara memperbaiki sumber daya lahan pertanian; sosialisasi pertanian ramah lingkungan berkelanjutan; meningkatkan produksi dan pendapatan petani; meningkatkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk usaha taninya; merubah pola pikir, sikap dan perilaku petani tentang pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; menyediakan bahan makanan yang bebas residu bahan kimia berbahaya.
  1. Kegiatan budidaya perikanan darat
Pengembangan  perikanan  darat  akan  diarahkan  pada Usaha Pembenihan Rakyat (UPR)  yang  akan  dilakukan  oleh  masyarakat  baik  di  kolam  terbuka  maupun  di kolam  dalam  ruangan.
Sistem budidaya yang dilakukan di dalam  ruangan memiliki beberapa keunggulan yaitu  lahan yang digunakan  tidak  terlalu  luas, perkembangan  ikan  lebih  terkontrol dengan   produksi  sebanding dengan  kolam  yang  lebih  luas. Komoditas  ikan  yang dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  sistem  ruangan  yaitu  ikan  lele  dumbo, patin,  bawal dan  ikan gurame. Sedangkan kegiatan pembenihan dan pendederan ikan  Nila  dan  Baster  serta  pembesaran  Lele  dumbo   akan  dilakukan  di  kolam terbuka.
  1. Kegiatan pengembangan argowisata
Pengembangan agrowisata dilakukan dengan cara mendirikan green  house yang akan  dikembangkan menjadi   Pusat  Informasi  Tekonologi  Terapan  Pertanian  yang  dapat langsung  dialihkan  ke  petani.  Dengan  kemampuan  dalam  pengkajian  dan  pusat informasi teknologi terapan budidaya pertanian di Kawasan Agro, diharapkan akan menjadi  pusat  pelatihan,  diklat,  serta  magang  bagi  peminat  pertanian  dari berbagai  kalangan,  baik  pelajar  maupun masyarakat  umum  dari  dalam  dan  luar Pekalongan.
Bidang  peternakan  di  Kawasan  Agro  akan  memaksimalkan  pengemukan  ternak sapi  dan  domba.  Pada  proses pengemukan  sapi  dan  domba  akan  dikaji  tentang teknologi  pakan  sehingga  akan  dihasilkan  penambahan  berat  ternak  yang  cepat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain pengkajian teknologi pakan, juga akan dilakukan  pengkajian  tentang  teknologi  pemanfaatan  limbah  ternak,  antara  lain untuk  pengomposan  dan  biogas.  Hasil  pengkaj ian  ini  akan  dapat  dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, terutama yang telah tergabung dalam kelompok petani peternak sapi dan domba.
Bidang Perikanan pada pengembangan Kawasan Agro akan menitikberatkan pada pengembangan  wisata  perikanan  dan  teknik  budidaya  perikanan.  Pada  teknik budidaya  perikanan  juga  akan  dikaji  tentang  teknik  budidaya  perikanan  yang memungkinkan dikembangkan di Kabupaten Pekalongan.
Pengembangan  Kawasan  Agrowisata  Tangkil Kulon  ini  akan  melibatkan  petani  yang merupakan  anggota Kelompok Tani Desa Tangkil Kulon,  sehingga  akan memudahkan  transfer teknologi ke petani. Selain  itu dengan keterlibatan kelompok tani pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon   akan  lebih  terfokus  kepada  upaya  untuk  menghasilkan  teknologi terapan  yang  berguna  untuk  meningkatkan  hasil  pertanian,  perikanan,  dan peternakan.
Pengembangan  Kawasan  Agrowisata Tangkil Kulon selain  dapat  menghasilkan  teknologi-teknologi  yang  bermanfaat  bagi  petani,  diharapkan  juga  akan  mendorong tumbuhnya sentra  usaha pertanian lain di sekitar Kawasan Agro yang mendukung pengembangan  kawasan  agro,  misalnya  usaha-usaha  nursery  tanaman  hias.
Kawasan   Agrowisata Tangkil Kulon juga  akan  difungsikan  sebagai  pendukung  program  life skill pertanian pada bidang pendidikan.  Pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon jangka panjang diarahkan untuk menjadi suatu Kawasan Agrowisata yang mendukung  pengembangan  pertanian.  Kawasan
Agrowisata  pada  prinsipnya  merupakan  bagian  dari  objek  wisata  yang memanfaatkan  usaha  pertanian  (agro)  untuk   mempeluas  pengetahuan, pengalaman  rekreasi,  dan hubungan usaha dibidang pertanian yang menonjolkan budaya  lokal  dalam  memanfaatkan  lahan.  Pengembangan  Agrowisata  Tangkil Kulon disesuaikan  dengan  kapasitas,  tipologi,  dan  fungsi  ekologis  lahan  diharapkan dapat  melestarikan  sumber  daya  lahan  dan  pendapatan  petani  serta masyarakat
sekitarnya.  Hal  ini  karena  pengembangan  agrowisata  pada  akhirnya  akan menciptakan lapangan pekerjaan dengan adanya unit-unit usaha  disekitar wilayah agrowisata yang mendukung pengembangan Kawasan Agrowisata.
  1. Kegiatan agribisnis peternakan
Kegiatan ini meliputi :
  1. Agribisnis penggemukan sapi potong
Dilihat  dari  daya  dukung  lahan  dan  potensi  limbah pertanian  serta  limbah  rumah tangga  yang  dapat  dimanfaatkan  sebagai  bahan  pakan ternak  sapi  potong,  maka  volume  usaha  penggemukan  sapi  potong akan dapat ditingkatkan.
  1. Agribisnis ternak sapi perah
Agribisnis  ternak  sapi  perah dapat  dikatakan menghasilkan  4  (empat)  jenis emas yaitu  emas  putih  (susu  segar),  emas  merah  (daging),  emas  hitam  (pupuk kandang),  dan  emas  cair  (kencing  sebagai  pupuk).  Pertimbangan  lainnya  yang mendukung pengembangan usaha sapi perah adalah :
1) Tingkat besarnya laba tidak fluktuatif, tetapi cenderung naik.
2)  Harga susu sapi perah cenderung selalu naik
3) Produk sampingan dari usaha sapi perah memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan usaha lainnya.
4)  Resiko penyakit relatif kecil
5)  Resiko keamanan relatif kecil
6)  Mendorong tumbuhnya industri ikutannya yaitu pengolahan susu sterilisasi, susu pasteurisasi, yohurt, ice cream, bahan cosmetic, mentega, keju, dan sebagainya.
  1. Agribisnis ternak domba
Agribisnis ternak domba sangat  potensial dikembangkan di Kabupaten Pekalongan karena adanya beberapa faktor pendukung yaitu ;
1)   Kesesuaian agroklimat dengan karakteristik ternak domba
2) Tradisi beternak domba sudah membudaya di masyarakat petani peternak
3) Tersedianya kelembagaan usaha baik berupa Kelompok dan Koperasi peternak domba
4)  Peluang  pasar  sangat  besar  karena  adanya  kecenderungan  peningkatan konsumsi daging termasuk daging domba
5)  Tersedianya pasar hewan (domba/kambing) yang cukup memadai.
Bagi masyarakat  petani peternak, agribisnis   ternak domba selain sebagai sumber pendapatan  keluarga  juga  berfungsi  sebagai;  sumber  protein  hewani,  tabungan petani  peternak,  penghasil  pupuk  kandang,  penghasil  kulit,   hewan  pembersih gulma,  hewan kesayangan, dan hewan kurban bagi umat Islam.
2.    Program Pengembangan Paska Panen
Program ini meliputi pemenuhan kebutuhan pakan ternak melalui pemanfaatan limbah paska panen melalui :
  1. Pembuatan jerami fermentasi dan silase
Jerami  padi  merupakan  alternatif  pakan  ternak  yang  potensial  di  antara  limbah pertanian  lainnya  karena  produksi  cukup  melimpah  dan  tersedia  setiap  waktu. Namun,  jerami padi memiliki kelemahan yaitu kandungan nutrisi (protein)  rendah, serat  kasar  tinggi,  daya  cerna  rendah,  dan  palatabilitas  rendah.  Untuk meningkatkan  kualitas  jerami  padi  dapat  ditempuh  dengan  beberapa  cara  diantaranya adalah melalui   bio-proses  fermentasi  (enzimatis)  terbuka selama 21 hari.  Tujuan  pengolahan  ini  adalah  mengubah  struktur  fisik  oleh  enzim deliginifikasi  (menghilangkan  peranan  lignin)  dengan  cara  memutuskan  ikatan lignoselulosa dan meningkatkan gizi jerami padi.
Jerami  padi  fermentasi  dapat  diberikan  sebagai  pakan  ternak  ruminansia  (sapi potong,  sapi  perah,  domba  dan  kambing)  sebagai  substitusi  rumput  segar.
Dengan  cara  demikian,  pemanfaatan  hijauan  pakan  ternak  dalam  bentuk  jerami padi akan dapat  dilakukan sepanjang  tahun dan  lebih efisien dalam pemanfaatan waktu  dan  tenaga peternak. Nilai  nutrisi  jerami  padi,  jerami  padi  fermentasi  dan rumput gajah (Pannissetum purpureum).
  1. Pembuatan konsentrat
Konsentrat adalah jenis pakan ternak yang terdiri dari satu atau lebih bahan pakan dengan  kandungan  protein  yang  tinggi.  Konsentrat  sangat  diperlukan  untuk melengkapi kebutuhan nutrisi   ternak disamping pakan  jenis hijauan. Bahan baku pembuatan  konsentrat  dipilih  berdasarkan  pertimbangan  :  kandungan  nutrisi, kemudahan  memperoleh,  kontinyuitas  ketersediaan,  dan  harga.  Sebagai pendukung kegiatan agrobisnis secara umum, bahan baku konsentrat  diutamakan dari  limbah  industri  pertanian  yang mengandung  protein  yang  cukup  tinggi  dan tidak  berkompetisi  dengan  komoditas  lainnya,misalnya  dedak,  ampas  kecap, ampas bir, garam, onggok, ampas tahu,   kulit coklat, bungkil kopi, bungkil kelapa, dan tetes tebu.
Ketersediaan konsentrat untuk pakan  ternak sebagai pendukung    pengembangan agribisnis  mutlak  dilakukan.  Kualitas,  kuantitas  dan  kontinyuitas  penyediaan konsentrat, sangat berpengaruh pada tingkat produktifitas ternak.
3.    Pembangunan dan Pengembangan Rumah Potong Hewan
Pebangunan dan pengembangan  RPH  dimaksudkan  untuk  meningkatkan  pelayanan  terhadap pengguna  jasa dalam hal pemotongan hewan yang halal, aman, utuh, dan sehat.
4.    Program Composting Communal
Pembangunan  Tempat  Pengolahan  Sampah  terpadu  merupakan  kegiatan  yang bertujuan  untuk  mengurangi  dampak  lingkungan  (persampahan)  dengan melakukan proses Reduksi, Recycle dan Reuse (3R).  Sampah  yang  sudah  melalui pemilahan yaitu sampah organik akan diproses untuk bahan setengah jadi kompos dan  sampah  anorganik  yang  sudah  tidak  dapat  di  recycle  dan  reuse  akan dipadatkan  untuk  kemudian  dibuang.
5.    Pembangunan Pasar Desa dan Pengembangan Jejaring Usaha
Pembangunan pasar desa bertujuan sebagai sarana untuk :
a.  memasarkan hasil produksi desa;
b. mendorong masyarakat desa agar mampu berproduksi dan mengolah hasil produksi desa;
c.  menciptakan lapangan kerja;
d.   meningkatkan pendapatan asli desa;
e.   mendorong kehidupan perekonomian desa;
f.    mendorong kehidupan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Koperasi Unit Desa (KUD).
Pengembangan jejaring usaha dilakukan melalui rintisan trading house dengan cara :
1.  Sentra Produktivitas agropolitan, antara lain
1)  Padi organik yang dilakukan secara bertahap
2)  Jenis ikan Leledumbo, Patin, Bawal, Baster, Nila.
3)  Ternak Sapi potong, Sapi perah dan Domba.
2.  Produktivitas KUKM, antara lain
a)  KUKM Off Farm agropolitan
- Makanan dan Minuman
- Cenderamata dan assesoris
- Industri Pengemasan
- Pakan ternak
- Pupuk Organik (Granular)
b)  KUKM pengembangan
-  Industri Pengolahan kayu
- Industri Konveksi dan Batik
Berikutnya membangun pusat promosi dan informasi peluang pasar dengan memanfaatkan radio komunitas yang sudah ada (Mandiri FM) dan pengembangan website LKM Tunas Karya Mandiri sebagai sarana promosi dan internet marketing.
6.    Pemberdayaan KUKM disegala bidang dan Fasilitasi Perkuatan Modal
Peningkatan  ketrampilan  dan  pemberdayaan  kewirausahaan  KUKM dilaksanakan  melalui  beberapa  kegiatan  sesuai  dengan  hasil  penataan KUKM, antara lain: Peningkatan  jiwa  kewirausahaan  (enterpreneurship)  melalui pendekatan achievment motivation training (AMT); Peningkatan pengetahuan manajemen dan ketrampilan teknis;  serta pemberian modal bergulir.

Senin, 19 Agustus 2013

Beberapa acara yang ada di desa tangkil kulon maupun yang dilakukan masyarakat tangkil kulon selama 2 bulan terakhir :
1.       Acara awal ramadhon di masjid2
2.       Acara buka bersama setiap hari jumat di masing-masing masjid
3.       Acara lebaran di masing-masing masjid
4.       Acara tirakatan di masijd2
5.       Ikut serta upacara 17an
6.       Acara lomba-lomba yang dilakukan oleh pemuda setempat
7.       Acara lombadi MTS setempat
8.       Acara syawalan
9.       Acara peringatan maulud nabi, HUT RI ke 68 serta haul sesepuh kedungwuni di area pasar Desa Podo

Ini adalah acara yang Alhamdulillah terlaksana oleh masyarakat desa tangkil kulon dan awalaupun tidak semuanya ter dokumentasi dengan baik dan benar hehehe…. Tapi tetap lancar dan aman acaranya




partisipasi warga nih.............................................


ACARA PENGAJIAN UMUM DALAM RANGKA MEMPERINGATI
MAULUD NABI MUHAMMAD SAW
HUT RI KE 68-KEC. KEDUNGWUNI
BESERTA HAUL SESEPUH KEDUNGWUNI


    Acara yang dilaksanakan di area pasar desa Podho telah menjadikan daerah itu penuh dengan kerumunan masyarakat yag antusias untuk mengikutinya. Dilasanakan pada minggu (18 Agustus) pukul 19.00 s/d selesai sekitar jam 2.00 dini hari.




 Acara dikaksanakan dari sholawatan oleh al muhyiddin pekalongan selaku putra kota terbaik pekalongan diteruskan dengan ceramah yang dilakukan oleh


1.      Habieb Ismali yang menjelaskan tentang bagaimana persatuan NKRI itu tak jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan Rosululloh tentang mempersatukan agama pada zamannya yang menghasilkan Piagam Madinah. Oleh karenanya Surithauladan nabi bukan hanyadalam kehidupan sehari-hari tapi dalam mansyarakat dan bernegara

2.      Sambutan oleh KH. Akrom Sokwan dari Jenggot Megono Pekalongan,,, Beliau asyik dengan ceramah kocaknya yang menjelaskan akan indahnya perbedaan yang kadang waktunya takbiran yang akhirnya galau karna gak tau ikut yang mana,, dan apa bedanya jantung manusia dengan jantung pisang dan ada juga mengeritik tentang mayit itu kalau di gotong kakinya didepan apa kepala yang di depan dan bagaimana dengan anak bayi yang di gendong menyamping

3.      Sambuta selaku mauidhoh khasanah yang disampaikan oleh Habieb Lutfi yang mempersatukan segala yang ada dalam dunia ini di akhiri dengan bernyanyi bareng dengan judul “padang rembulan”

Antusias warga dibayar lunas dengan makan bareng menggunakan lengser/ nampan bareng-bareng…………………..wah memang asyik yak ^_^
akhir acara yang khidmat dan dilakukan makan makan bareng nih,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, dan tak lupa foto guru kami juga

sholawatan al muhyiddin
foto guru kami

Administrasi Desa


A.    Pengarsipan, Surat Masuk dan Surat Keluar
Kegiatan Administrasi kerja Balai Desa masih menggunakan proses kegiatan manual, seperti inventarisasi Surat, baik surat yang masuk maupun surat yang keluar di buku kan dalam sebuah buku besar oleh seorang operator surat.
Pada dasarnya kegiatan administrasi secara manual seperti halnya demikian bukan merupakan sesuatu hal yang buruk selama proses tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan buku tersebut tersedia saat pencarian data dilakukan. Proses administrasi surat yang masuk dan surat yang keluar saat ini hanya menggunakan 1 buah buku besar yang memiliki fungsi berbeda yaitu dipergunakan untuk pencatatan surat yang masuk, dan dipergunakan untuk pencatatan surat yang dikeluarkan oleh unit satuan kerja.
Sedangkan pengarsipan surat yang masuk dan surat yang keluar yang sebelumnya sudah dituliskan dalam Buku Besar Surat Masuk dan Surat Keluar disusun berdasarkan Tahun Anggaran dimana surat yang baru disimpan paling atas dalam setiap arsipnya.
Saat ini kegiatan pencarian data dilakukan dengan menyusuri setiap Arsip yang ada mulai dari buku pertama sampai surat yang dibutuhkan berhasil ditemukan.
B.     Monografi
Monografi Desa adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Pemerintah yang tersusun secara sistematis, lengkap, akurat dan terpadu dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan  Monografi Desa bertujuan untuk :
1.      Memperoleh data &informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat secara sistematis, lengkap, akurat dan terpadu
2.      Memudahkan pengolahan data dan informasi yang siap disampaikan kepadaPemerintah ditingkat atas desa dan Kelurahan
3.      Memfungsikan Desa dan Kelurahan dalam kedudukannya sebagai sumber datadan informasi dalam penetapan berbagai kebijaksanaan pemerintah.


Semangat Mengisi Kemerdekaan



Kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-68 tampak di berbagai penjuru, termasuk di Desa Tangkil Kulon.  Untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan kali ini , Tim II KKN UNDIP 2013 Desa Tangkil Kulon berpartisipasi dalam menyelenggarakan lomba-lomba yang dipusatkan di MTs Al Hikmah Desa Tangkil Kulon.


            Rangkaian kegiatan yang diadakan dimulai dengan upacara pada tanggal 17 Agustus 2013 yang  dilanjutkan acara kebersihan dimana seluruh warga sekolah membersihkan lingkungan sekolah. Haari kedua rangkaian acara,tanggal 18 Agustus 2013 diramaikan dengan lomba-lomba yang membangun semangat dan kekompakan siswa siswi sekoah. Lomba-lomba tersebut antara lain lomba paduan suara, lomba balap sarung, dan lompa jepit balon yang diikuti perwakilan dari masing-masing kelas .
            Sorak sorai peserta dan para pendukung pun meramaikan suasana lomba. Para peserta berlomba-lomba menjadi pemenang di acara ini, bukan semata-mata karena hadiah yang diberikan, tetapi sebagai wujud semangat dalam mengisi kemerdekaan.

            Rangkaian acara masih akan dilanjutkan pada tanggal 19 Agustus  2013 yang diisi lomba sepak bola antar kelas.

SELAMAT HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN YANG KE-68 NKRI

          Pada tanggal 17 Agustus, sudah menjadi kewajiban bagi setiap instansi pemerintahan di Indonesia, mulai dari pemerintah Negara, daerah tingkat I (provinsi), daerah tingkat II (kotamadya/kabupaten), hingga wilayah kecamatan agar mengadakan upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Begitu pula yang terjadi di Kecamatan Kedungwuni, Kabpoaten Pekalongan ini. Upacara bendera diselenggarakan pada pukul 09.00 WIB sampai pada pukul 10.30 WIB. Sebelum upacara dimulai, diawali dengan gladi bersih upacara Hari Kemerdekaan pada pukul 08.00
            
            Upacara dihadiri oleh peserta upacara dqan para tamu undangan. Peserta upacara sendiri terdiri dari para PNS yang berdomisili di kecamatan Kedungwuni, kelopok perwakilan pelajar SMA Negri yang ada, kelompok perwakilan siswa SMP Negri, dan kelompok perwakilan siswa SD Negri di Kecamatan Kedungwuni, dan pastinya mahasiswa KKN Tim II Undip 2013. Paduan suara diganti dengan iringan music yang diiringi oleh Corps Marching Band Kecamatan Kedungwuni. Sedangkan para tamu undanganya terdiri dari perwakilan TNI dan para pejabat Kecamatan Kedungwuni termasuk para Kepala Lurah dan Kepala Desa yang ada di Kecamatan Kedungwuni
            
          Pemimpin upacara ini salah satu perwakilan dari TNI. Sedangkan inspektur upacara ini adalah Kepala Camat Kecamaatan Kedungwuni. Upacara dimulai dengan pelaporan dari pmimpin upacara kepada inspektur upacara bahwa peserta sudah siap dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih diiringi Lagu Indonesia Raya oleh music dari Marching Band. Pasukan pengibar benderanya berasal dari siswa SMA Negri yang ada di Kedungwuni yang telah diseleksi oleh panitia persiapan upacara HUT Kemerdekaan RI.
        
        Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului, dilakukan mengheningkan cipta yang juga diiringi lagu mengheningkan cipta. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Teks  Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Teks Pancasila oleh petugas yang telah dipilih oleh panitia. Lalu pembacaan Teks Proklamasi oleh Inspektur Upacara.  Tidak lupa juga dilanjutkan dengan pidato oleh Ibu Sumarwati selaku Kepala Camat Kecamatan Kedungwuni dan menjadi Inspektur Upacara.  Setelah itu, pengiring upacara (Marching Band) memainkan beberapa lagu-lagu perjuangan nasional. Di penghujung upacara, para peserta memanjatkan doa yang dipimpin oleh petugas pembaca doa yang telah dipilih oleh panitia. Setelah itu, pemimpin upacara memubarkan barisan peserta upacara

        
          Bendera yang telah dikibarkan tersebut pada upacara di pagi harinya, diturunkan pada sore hari dalam upacara juga pukul 15.00 WIB. Setelah bendera diturunkan, peserta upacara diubarkan dari barisan dan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI pun telah selesai. Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-68 Indonesia Tanah Airku

poto bareng ibu camat kedungwuni

poto bareng bapak kades tangkil kulon

poto bareng tamu undangan upacara 17 an 
sedikit informasi aja ,, ari kami team KKN UNDIP II Ds. Tangil Kulon BAreng Ibu camat dll poto bareng lhooooo

hehehehe

SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH

Jumat, 2 Agustus 2013 Tim KKN II Universitas Diponegoro  Desa Tangkil Kulon mengaplikasikan Program Desa Sehat ini akan berlangsung secara bertahap tiap minggunya  dengan progress berbeda- beda, karena guna menuju desa sehat warga desa Tangki Kulon . Pada minggu ke 3 ini Tim KKN II desa Tangkil Kulon memberikan bubuk abate, tanaman Lavender dan ikan cupang kepada warga desa Tangkil Kulon khususnya Dukuh Kebon Agung. Setiap rumah yang diberikan  memberikan fungsi untuk mematikan jentik nyamuk srta memakan nyamuk yang ada dirumah khususnya jentik nyamuk.

Bubuk abate di taburkan untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk, ikan cupang di gunakan untuk memakan atau mempredator nyamuk di bak mandi serta tanaman lavender berfungsi untuk menjauahkan nyamuk dari rumah akibat bau tanaman yang dihasilan.

BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN DALAM PENGEMBANGAN DESA MELALUI BERBAGAI MACAM SOSIALISASI

Pada minggu ketiga ini, kami mengadakan program individu kami yang dijalankan dalam bentuk sosialisasi. Kami membagi dua sesi yang terdiri dari kelompok program sosialisasi. Yang pertama adalah sosialisasi dalam bentuk rapat PNPM yang dibuat dan dirangkai versi Tim II KKN Undip sesuai tema program individu masing-masing kami. Sedangkan sosialisasi yang kedua dilakukan setelah selesai pertemuan agroekosistem yang diadakan setiap minggunya. Dengan kata lain, kelompok program sesi kedua ini melanjutkan rapat agroekosistem dengan tema-tema yang menyerupai topic pembahasan pertemuan agroekosistem
            Kelompok program sosialisasi pada sesi rapat PNPM dilaksanakan setelah selesai berbuka puasa di Posko KKN kami. Acara berlangsung sampai pukul 11 malam. Peserta yang hadir jumahnya 18 orang yang merupakan warga desa dan sisanya 10 orang mahasiswa tim KKN Undip. Program sosialisasi pada sesi ini terdiri dari atas 4 program. Dimulai dari sosialisasi mengenai Pelatihan yang Efektif, lalu sosialisasi mengenai Teamwork dan Leadership, dilanjutkan sosialisasi tentang Problem Solving dan sistem keamanan, pada bagian akhir yaitu sosialisasi mengenai Rumah Sehat. Semua program sosialisasi yang diadakan pada rapat tersebut memiliki tujuan yang sama dengan rapat PNPM yang sebelumnya, yaitu untuk memberdayakan masyarakat dalam pengembangan Desa Tangkil Kulon untuk mencapai tahap madani. Sosialisasi pelatihan yang efektif menyarankan agar apabila para perangkat desa dapat mengadakan pelatihan yang dapat terbilang efektif mampu mengembangkan masyarakat. Sosialisasi teamwork dan leadership menyarankan agar antar individu warga desa dapat saling bekerja sama dalam mengembangkan desa dengan adanya pemimpi yang baik dan memiliki jiwa kepemimpinan baik dalam diri pemimpin warga desa maupun juga dalam diri masing-masing individu
            Setelah itu para peserta dibagikan snack dan minuman sebagai jeda yang lalu dilanjutkan dengan sosialisasi problem solving dan sistem keamanan. Pada bagian ini, peserta diberikan beberapa tips dan langkah-langkah penyelesaian masalah dan disarankan agar memilih satu prioritas masalah yang ada di desa untuk diselesaikan melalui bantuan diagram pareto (Pareto Chart). Sosialisasi ini dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk membuat diagram Pareto dalam penyelesaian masalah di desa Tangkil Kulon dan lalu dipresentasikan di depan para peserta lainya. Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai rumah sehat yang man berisi tentang ciri-ciri dan tips untuk membangun rumah tempat tinggal yang terbilang sehat
            Pada hari berikutnya, kami mengikuti pertemuan mingguan mengenai agroekosistem Desa Tangkil Kulon yang dimulai pada pukul 9 pagi dan dilanjutkan dengan sosialisasi kelompok program yang kedua. Pertemuan agroekosistem kali ini membahas tentang percobaan (praktikum sains) mengenai pengaruh bahan pewarna terhadap tanaman. Bahan oewarna dalam hal ini diasumsikan sebagai pengganti pestisida yang keduanya memiliki daya serap yang tinggi pada daun tanaman. Selain itu keduanya juga merupakan bahan kimia. Bahan percobaan terdiri dari bahan pewarna biasa yang dicampur dengan air ke dalam gelas, lalu sebagai obyek praktikum dipilihlah daun sawi ijo, daun kol, dan sedotan berwarna putih. Masing-masing obyek dimasukan ke dalam gelas yang terisi campuran air dan bahan pewarna yang telah disiapkan tadi, lalu didiamkan selama lebih dari setengah jam untuk melihat hasilnya


            Hasilnya adalah sebagai berikut:
1.      Daun sawi ijo: menyerap hanya sampai ke batang daun
2.      Daun kol: menyerap sampai ke ujung daun melalui stomata
3.      Sedotan putih: tidak menyerap sama sekali
Daun sawi ijo yang dipilih adalah daun yang kurang segar (agak layu) sehingga daya serapnya menjadi sangat rendah. Sedotan tidak dapat menyerap bahan pewarna yang mana bahan yang dapat menyerap hanya bahan yang memiliki jaringan hidup. Bahan pewarna ini selain sebagai pewarna dapat juga berfungsi sebagai pestisida bagi hama penghisap dan penggigit. Tetapi, dengan bahan pewarna tersebut menyebabkan tanaman layu, khususnya pada ujung daun yang tidak berfungsi lagi
            Setelah selesai pertemuan agroekosistem, peserta masih tetap tinggalo di tempat untuk program sosialisasi dari tim KKN II Undip. Sosialisasi kali ini melanjutkan sosialisasi analisis TOWS yang dari dua pertemuan lalu, dan sosialisasi mengenai agrobisnis dan peluang pengembanganya. Program analisis TOWS menyimpulkan tentang hasil diskusi kelompok minggu lalu yang mana masing-masing kelompok membawa pulang formulir TOWS. Sosialisasi agrobisnis dan peluang pengembanganya dilaksanakan seperti sharing dan berbagi pengalaman tentang pengetahuan agrobisnis dan inovasi usaha agrobisnis (seperti wisata dan restaurant di tengah lahan agrobisnis)

            Program-program kami diatas mendapatkan respond yang positif dari warga desa. Bahkan para warga desa sangat mengharapkan bantuan kami untuk membantu pengembangan Desa Tangkil Kulon ini. Kami juga akan berusaha semaksimal mungkin agar kami dapat benar-benar membantu warga desa dan memiliki pengaruh untuk pengembangan desa ini

PEMBELAJARAN PENINGKATAN SISTEM INFORMASI MODERN

Senin, 23 Juli Tim II KKN UNDIP di Desa Tangkil Kulon memberikan pelatihan tentang pemanfaatan sistem informasi yang modern di balai desa yang di sebut Blog. Manfaat Pembuatan Blog Desa Sarana promosi desa Tangkil Kulon. Manfaat blog yang kedua adalah sebagai media promosi Tangkil Kulon. bisa memperkuat pandangan orang tentang desa Tangkil Kulon. Dengan menulis di blog, orang lain yang membaca akan lebih mengenal desa Tangkil Kulon baik secara personal maupun secara impersonal. Di blog desa Tangkil Kulon juga bebas mengungkapkan ideologi dan menyebarkan pesan-pesan yang baik. Blog sederhana milik Pemerintahan desa Tangkil Kulon dibuat sebagai sarana untuk Mengikuti perkembangan yang ada, di mana hampir di setiap wilayah sudah terkoneksi dengan jaringan internet.Kemudian sebagai Wadah khususnya bagi warga desa Tangkil Kulon, umumnya bagi pihak-pihak yang memerlukan. Dan Mengangkat pamor desa Tangkil Kulon agar kelak bisa Go! Indonesia.serta Memudahkan kami dalam menangkap berita secara online, karena kami menganggap bahwa saat ini jarak wilayah bukanlah menjadi sebab kita untuk maju.

GERAKAN DESA SEHAT di DESA TANGKIL KULON

Kegiatan Multi disiplin..................

Aktifitas :
§  Sosialisasi kesehatan dan kebersihan
§  Pengadaan sarana kebersihan
§  Pemantauan jentik-jentik nyamuk untuk pencegahan DBD
§  Penggerakan pelaksanaan 3M
§  Penggerakan masyarakat untuk bekerja bakti secara rutin
§  Pemanfaatan barang bekas menjadi produk yang bernilai (daur ulang)
§  Pemasaran produk daur ulang                              


Rekomendasi : Program Desa Sehat ini akan berlangsung secara bertahap tiap minggunya  dengan progress berbeda- beda, karena guna menuju desa sehat warga desa Tangki Kulon harus saling bersinergi antara satu sama lain guna mencapai tujuan desa yang diinginkan. Untuk saat ini pelaksanaan program desa sehat sudah mencapai sosialisasi dari tiap kepala Dukuh dan Sekolah Dasar.

Perang Sengit : Warga vs Walangsangit

Kondisi geografis Desa Tangkil Kulon  mayoritas datar didominasi padi dalam pertaniannya.   Seperti musim tanam  kali ini , padi yang ditanam telah berumur sekitar 65 HST (hari setelah tanam).  Untuk menjaga hasil panen  tetap memuaskan dalam hal kualitas dan kuantitas ,di Desa Tangkil Kulon rutin diadakan monitoring  terhadap tanaman pertanian. Kelompok tani yang ada di desa ini rutin mengadakan pertemuan untuk membahas ancaman-ancaman yang mungkin menyerang tanaman pertanian dan berdiskusi untuk menemukan solusi agar tetap dapat memperoleh hasil panen yang memuaskan.

Pengamatan Agroekosistem ini dilaksanakan tanggal 18 Juli 2013 yang  diisi dengan penyuluhan dari Dinas Pertanian yang diawali dengan kegiatan mengamati tanaman padi secara langsung di lapangan. Selanjutnya kelompok tani menuangkan hasil pengamatan dalam gambar rumpun padi beserta hama dan predator alami hama yang ada.  Ditemukan berbagai hama seperti wereng, walang sangit, dan lain-lain. Walang sangit merupakan hama yang harus paling diwaspadai oleh petani karena perkembangannya yang sangat pesat. Namun sejauh ini, berdasar analisis yang dipaparkan oleh dinas pertanian,  tidak diperlukan pengendalian dengan bahan kimia, karena masih ada musuh alami dari hama-hama tersebut yang sering disebut bolo petani, seperti onggo-onggo, oteng, dan kumbang helm yang jumlahnya masih dapat mengatasi jumlah hama yang ada.


        Warga Desa Tangkil Kulon juga telah berupaya membuat bio-pestisida untuk membasmmi walang sangit . Bio-pestisida tersebut dibuat dari buah mojo, daun mindi,dan bahan-bahan alami lainnya. Hasilnya cukup bagus untuk membasmi wereng.

Petugas penyuluh memaparkan cara menganalisis kemungkinan perkembangbiakan hama

            Selanjutnya dipaparkan materi mengenai hama tikus yang juga menjadi ancaman bagi tanaman padi. Perkembang biakan tikus yang sangat cepat membuat petani harus lebih berhati-hati. Dicontohkan, sepasang tikus dapat berkembang biak menjadi 268 ekor tikus dalam satu tahun. Hal ini menjadi peringatan bagi petani untuk mewaspadai tikus menjadi ancaman bagi hasil panennya.  
            Pengamatan Agroekosistem ini akan dilanjutkan tangal 26 Juli 2013 dan 3 Juli 2013 agar monitoring terhadap tanaman padi dapat dilakukan secara berkala untuk menjaga tanaman padi dari kemungkinan gagal panen.  

Reportase Progam Multidisiplin Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Pekalongan

Pada kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) TIM II Desa Tangkil Kulon beberapa hari ini memiliki tingkat kepadatan job yang dikerjakan. Dengan berjalannya waktu, maka berjalan pula perisapan-persiapan awal sebelim progam dilaksanakan, yang terdiri dari beberapa persiapan progam individu masing masing mahasiswa yang bertema pemberdayaan masyarakat, namun tidak hanya itu saja, masih ada kegiatan yang lainnya yang dilakukan dari kegiatan di desa serta persiapan progam multidisiplin yang masing-masing rogam terdiri dari 3 fakultas, dan menjadi progam unggulan kami.

            Berdasarkan saat pembekalan KKN yang dilakukan saat beberapa Hari yang lalu di Fakultas Hukum gedung B.202 Bu Camat kedungwuni hadir dan menyampaikan hal serta permasalahan masing masing desa, yang berlanjut ketika survey KKN oleh kami mahasiswa, mendapatkan beberaa permasalahan dari aparat desa Tangkil Kulon tentang administrasi di kantor desa. Oleh karenanya kami mengangkat suatu progam multidisiplin yang bertemakan “Pengadministrasian Kantor Desa Yang Lebih Baik” yang menurut kami memberikan ilmu lebih akan proses dan cara yang benar pada aparat yang menjalankannya, serta tepat untuk menjalankan administradi didesa Tangkil Kulon dan menjadikan contoh bagi desa lainnya. Ilmu yang didapatkan bukan hanya bagi aparat Desa namun Kami yang menjalakannya baik dari segi pengalaman maupun nilai-nilai ilmu administrasi dan organisasi desa.

Progam yang kami rencanakan membutuhkan persiapan dari pengadministasian surat, dimana mahasiswi FISIP jurusan Administrasi Publik mengambil alih acara tersebut yang dilakukan oleh Mrs.R, dan dari TEKNIK ada progam pembuatan mading serta pelatihan blog dimana oleh 2 orang mahasiswa teknik sebut saja Mr. D dan A. Serta yag paling terakhir pengaplikasian Blog di Internet oleh Mr. K dari Fakultas Perikanan Dan Ilmu kelautan.

            Akhirnya tiba waktunya, saat KKN berjalan, beberapa persiapan kami lakukan yang dimulai dari hari ke-2 KKN , kami membagi Jobdes dengan melakukan wawancara pada aparat desa yang bergerak dalam bidang tersebut, baik surat keluar, masuk, kematian dsb. Persiapan yang dilakukan juga tak lupa mewawancarai Kepala Desa setempat tentang hal tersebut. Bebepara permasalahanpun terungkap dan beberapa rapatpun kami adakan di POSKO KKN UNDIP TIM II desa Tangkil Kulon Kec. Kedung Wuni.
            PAda hasil yang kami dapatkan ketika melakukan persiapan progam Multidisiplin yang bersifat Administrasi Desa juga mendapatkan dukungan lebih baik dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) serta teman teman KKN yang kami kenal. Progam yang bersifat pengabdian pada masyarakat selain dapat memberikan ilmu yang kita terima dikuliah juga memberikan pengalaman lebih bagi kami akan proses dan cara pengadministrasian baik didesa itu tidak semudah yang dibayangkan. Karna contoh dari masyarakat desa tangkil kulon ada yang kurang bisa terbuka untuk memberikan info tentang ada anggota keluarganya yang meninggal dunia, ini menyebabkan sulitnya pendataan serta masyarakat yang ada juga yang ingin minta secepatnya dalam mengurusi surat kedesa baik itu keterangan tidak mampu ataupun KTP. Hal ini juga jika tidak ada penataan proses makan akan menghambat waktu karna semua kegiatan membutuhkan proses, dan ilmu administrasi dapat diterapkan agar proses berjala lancar
Dalan bidang mading yang diberikan juga menambahkan tingkat kreatifitas dari desa akan Kantor Desa juga memberikan pengetahuan, bukan hanya tetang surat. Karena mading dapat di isi info apapun yang tidak melanggar SARA. Progam yang di akhiri dengan pembuatan Blog dan Pelatihan Blog berguna memberikan pengetahuan teknologi yang lebih maju baik pengetahuan desa maupun tatacara pengurusan surat di DesaTangkil Kulon.
Persiapan selama menurut kami ini masih 75% ini artinya beberapa hari lagi progam akan berjalan, walaupun masih ada kendala yang menjadi permasalan. Sekian perotrasi yang dapat kami berikan akan Progam Multidisiplin.