Penanganan sampah secara swa-kelola yang dilakukan oleh warga Desa
Sukunan, Sleman-Yogyakarta mendorong tiga Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) di Kabupaten Pekalongan untuk belajar langsung dari sumbernya. BKM
Tunas Karya Mandiri Desa Tangkil Kulon, Kecamatan Kedungwuni Kabupaten
Pekalongan bersama-sama dengan BKM Kemasan Kecamatan Bojong dan BKM
Samborejo Kecamatan Tirto didampingi oleh Tim Teknis Program Penataan
Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) yang terdiri dari
Konsultan Kabupaten (Korkot PNPM-MP Kab. Pekalongan) dan dinas terkait
yang meliputi Dinas PU, Dirjen Cipta Karya dan PIP, Dinas Kesehatan,
Dinas Pertanian, Dinas Indag, Dinas Lingkungan Hidup; Jum’at (7/6)
kemarin mengadakan studi banding, guna mempelajari proses pengeloaan
sampah yang dilakukan di desa tersebut.
Sampah yang selama ini kita anggap sebagai barang yang tidak
berharga, menjadi rupiah bagi warga di desa Sukunan, mereka memilah
sampah rumah tangga menjadi tiga bagian yakni sampah organik yang
terdiri dari daun-daunan, limbah sayuran dan buah dan limbah rumah
tangga lainnya sisa dari memasak; dan sampah non organik yang dipilah
lagi menjadi dua yaitu plastik dan kaca. Sampah organik dimasukkan dalam
tong dengan label sampah organik, dan sampah non organik dimasukkan
dalam dua tong yang berbeda, yaitu plastik dan kaca. Kemudian tong
sampah yang sudah di letakkan dengan jarak sepuluh rumah tersebut
diangkut oleh petugas untuk diolah lebih lanjut. Sampah organik dibuat
sebagai kompos atau pupuk organik sedangkan sampah yang non organik
dipilah lagi sesuai dengan jenisnya. Untuk sampah dari plastik dan
kaca/botol langsung dijual ke pengepul sedangkan sampah dari sisa
potongan bahan pakaian dikumpulkan di rumah kain perca untuk dibuat
aneka kerajinan seperti kesed, tas dan lain sebagainya. Disamping itu
sampah plastik yang terbuat dari alumunium foil yang tidak laku untuk dijual dibawa ke rumah kerajinan tas yang dikelola oleh kader lingkungan di desa tersebut.
Pengelolaan sampah secara mandiri yang dilakukan oleh warga desa
Sukunan ini menarik minat peserta studi banding karena ide pengelolaan
sampah ini muncul dari salah seorang warga yang kebetulan menjadi dosen
lingkungan hidup di salah satu perguruan tinggi di kota Sleman. Keluhan
warga mengenai sampah desa yang tidak terurus menjadikan beliau
menggandeng donatur untuk mewujudkan pengelolaan sampah terpadu secara
mandiri. Dari kesepakatan warga dalam rembuq desa, akhirnya disepakati
untuk menerima program pengeloaan sampah mandiri tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan sosialisasi kepada warga selama hampir tiga bulan dan
pembuatan media tong sampah oleh warga yang tergabung dalam kelompok
peduli lingkungan.
Selain pengelolaan sampah, di desa tersebut kini
mengelola instalasi pengolah limbah (IPAL) komunal. Limbah jamban rumah
tangga yang awalnya dibuang dalam sapit tank pribadi disalurkan dalam
saluran IPAL komunal tersebut. hasil dari pengolahan IPAL komunal
tersebut berupa air yang sudah tidak tercampur dengan bakteri ecoli
tersebut kemudian di alirkan untuk mengairi sawah di desa tersebut.
Selain mengelola IPAL komunal yang merupakan bantuan dari Pemerintah
Jepang, kelompok peduli lingkungan juga mengelola biogas hasil dari
pengelolaan kandang komunal. Biogas tersebut kemudian disalurkan ke unit
rumah tangga untuk dijadikan pengganti bahan bakar gas dari pertamina.
Dengan pengelolaan sampah dan limbah yang terpadu ini
desa Sukunan menjadi objek wisata lingkungan yang menarik wisatawan
domestik maupun manca untuk belajar pengelolaan sampah secara mandiri.
(Buono-Mandiri FM, melaporkan)
Senin, 02 September 2013
Desa Tangkil Kulon Menuju Sentra Agrobisnis Berbasis Lokal
Desa Tangkil Kulon Menuju Sentra Agrobisnis Berbasis Lokal
5 Agu
Rate This
Sepanjang mata memandang, hamparan padi menghijau akan menyejukkan suasana hati, desiran angin sepoi-sepoi yang bertiup menjadikan suasana tenang dan tenteram, apalagi gemericik air yang mengalir menambah suasana makin eksotis. Suasana seperti itu yang kami rasakan ketika berada di Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni berbatasan dengan Kecamatan Tirto, berjarak sekitar 9 km dari pusat pemerintahan yaitu Kajen , yang dapat ditempuh sekitar 40 menit bila menggunakan kendaraan pribadi. Desa Tangkil kulon memiliki konfigurasi berupa dataran rendah dengan ketinggian antara 5 – 10 m diatas permukaan laut. Suhu di wilayah Tangkil kulon masih dalam batas normal. Kondisi tanah terdiri dari persawahan, pekarangan dan permukiman penduduk. Secara geografis wilayah ini membentang dari utara ke selatan, dengan luas wilayah 111,339 ha. yang terdiri atas 22,010 Ha daerah permukiman; 38,960 Ha berupa Tanah Sawah; 44,194 Ha berupa Tanah Pekarangan; luas kuburan 0,875 Ha; perkantoran 0,300 Ha; dan sarana umum lainnya 5 Ha, terbagi menjadi 6 RW dan 19 RT. Batas wilayah Desa Tangkil Kulon terbagai atas: v Sebelah Utara : Ngalian v Sebelah Selatan : Bugangan v Sebelah Timur : Tangkil Tengah v Sebelah Barat : Rengas
Nuansa agamis mewarnai kondisi budaya yang ada di masyarakat Desa Tangkil Kulon. Salah satu bentuk seni budaya yang telah ada sejak lama adalah Seni Simtu Duror. Seni ini dikelola oleh satu kelompok yang dipimpin oleh Ustad Supardi. Aktivitas kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap bulan dan jika ada khajatan masyarakat baik pernikahan maupun khitan/sunatan.
Tangkil Kulon merupakan sentra penghasil padi di Kecamatan Kedungwuni dengan lebih dari 35% luas wilayahnya (38,96 Ha) merupakan lahan pertanian irigasi tehnis. Aktivitas perdagangan gabah terlihat saat panen tiba. Pedagang dari luar Kabupaten Pekalongan menjadikan Desa Tangkil Kulon sebagai pusat transaksi jual-beli gabah untuk wilayah Tangkil Kulon, Tangkil Tengah, Bugangan Rengas dan wuled. Truk-truk pengangkut hasil pertanian untuk wilayah tersebut menjadikan Desa Tangkil Kulon sebagai transit sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat perdagangan gabah.
Hamparan sawah yang luas dibelah oleh sungai sepanjang wilayah desa menjadikan Desa Tangkil Kulon sangat potensial untuk kegiatan budidaya ikan air tawar dan lokasi wisata dengan dukungan kondisi alam yang khas pedesaan.
Industri konveksi dan batik merupakan ciri khas Kabupaten Pekalongan. Desa Tangkil Kulon memiliki 36 unit usaha industri konveksi dan 5 unit usaha batik skala rumah tangga (home industry) yang menyerap 445 tenaga kerja yang tersebar di tiap-tiap pedukuhan.
Industri makanan ringan Opak dan renginan singkong merupakan mata pencaharian hampir seluruh penduduk pedukuhan Karanggayam Desa Tangkil Kulon yang terletak di Rt. 18 – 19 Rw. 06. Rasa opak dan renginan singkong Karanggayam yang gurih dan renyah sudah dikenal oleh masyarakat Tirto, Wiradesa, Kedungwuni dan Bojong. Produk industri rumah tangga ini sudah menjadi oleh-oleh warga Pekalongan yang ada di Jakarta.
Jumlah peternak sapi sebanyak 14 kelompok usaha, peternak kambing 25 kelompok usaha, peternak bebek 4 kelompok usaha dan peternak ayam 1 kelompok usaha merupakan penggerak ekonomi warga Desa Tangkil Kulon, dengan meningkatkan kapasitas keahlian beternak didukung oleh dukungan permodalan dari Pemerintah, kedepan Desa Tangkil Kulon bisa menjadi produsen daging untuk wilayah Pekalongan dan sekitarnya.
Kehidupan masyarakat agamis dengan tetap memelihara adat budaya lokal/setempat merupakan potensi yang sangat terlihat di masyarakat untuk membangun wilayah Desa Tangkil Kulon. Salah satu bentuk budaya yang masih ada sampai saat ini adalah seni Simtu Duror. Seni Simtu Duror sudah menjadi milik masyarakat secara turun temurun sehingga dapat dilakukan oleh anak-anak sampai orang lanjut usia. Seni ini menjadi ladang syiar agama Islam sekaligus arena atau wadah bagi pemerintah dan masyarakat untuk menyampaikan informasi.
Setiap kali ada program pemerintah, antusias masyarakat cukup tinggi dengan dibuktikan adanya swadaya yang terkadang melebihi nilai yang semestinya dari kegiatan yang dilaksankaan dalam program tersebut. Nilai kebersamaan dalam semangat gotong royong masih tampak kuat mengakar di masyarakat. Keswadayaan masyarakat yang tinggi menjadi potensi dalam pengembangan kawasan Desa Tangkil Kulon.
Hadirnya radio komunitas pemberdayaan Pekalongan, Mandiri FM yang selalu menginformasikan kegiatan PNPM-MP Kabupaten Pekalongan pada umumnya dan LKM Tunas Karya Mandiri pada khususnya dijadikan warga desa Tangkil Kulon sebagai media informasi mengenai pemberdayaan masyarakat disamping sebagai media hiburan. Hadirnya Mandiri FM ini dapat dijadikan sebagai media promosi usaha kecil dan menengah sehingga produk mereka dapat lebih dikenal oleh masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.
Pengembangan Kawasan Agribisnis Berbasis Lokal
Melihat potensi Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan tersebut, LKM Tunas Karya Mandiri bersama Pemerintah Desa dan masyarakat akan mengembangkan Desa Tangkil Kulon sebagai desa agribisnis berbasis lokal. Desa agribisnis adalah desa yang berbasiskan pada sektor pertanian dalam menunjang pengembangan sektor industri pertanian. Sumber Daya Lokal adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terdapat di Desa Tangkil Kulon.
Adapun pengembangan kawasan agribisnis berbasis lokal yang saat ini akan dikembangkan adalah :
1. Program Pengembangan Diversitifikasi Pertanian
- Agribisnis padi organik
- Kegiatan budidaya perikanan darat
Sistem budidaya yang dilakukan di dalam ruangan memiliki beberapa keunggulan yaitu lahan yang digunakan tidak terlalu luas, perkembangan ikan lebih terkontrol dengan produksi sebanding dengan kolam yang lebih luas. Komoditas ikan yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem ruangan yaitu ikan lele dumbo, patin, bawal dan ikan gurame. Sedangkan kegiatan pembenihan dan pendederan ikan Nila dan Baster serta pembesaran Lele dumbo akan dilakukan di kolam terbuka.
- Kegiatan pengembangan argowisata
Bidang peternakan di Kawasan Agro akan memaksimalkan pengemukan ternak sapi dan domba. Pada proses pengemukan sapi dan domba akan dikaji tentang teknologi pakan sehingga akan dihasilkan penambahan berat ternak yang cepat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain pengkajian teknologi pakan, juga akan dilakukan pengkajian tentang teknologi pemanfaatan limbah ternak, antara lain untuk pengomposan dan biogas. Hasil pengkaj ian ini akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, terutama yang telah tergabung dalam kelompok petani peternak sapi dan domba.
Bidang Perikanan pada pengembangan Kawasan Agro akan menitikberatkan pada pengembangan wisata perikanan dan teknik budidaya perikanan. Pada teknik budidaya perikanan juga akan dikaji tentang teknik budidaya perikanan yang memungkinkan dikembangkan di Kabupaten Pekalongan.
Pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon ini akan melibatkan petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Desa Tangkil Kulon, sehingga akan memudahkan transfer teknologi ke petani. Selain itu dengan keterlibatan kelompok tani pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon akan lebih terfokus kepada upaya untuk menghasilkan teknologi terapan yang berguna untuk meningkatkan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan.
Pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon selain dapat menghasilkan teknologi-teknologi yang bermanfaat bagi petani, diharapkan juga akan mendorong tumbuhnya sentra usaha pertanian lain di sekitar Kawasan Agro yang mendukung pengembangan kawasan agro, misalnya usaha-usaha nursery tanaman hias.
Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon juga akan difungsikan sebagai pendukung program life skill pertanian pada bidang pendidikan. Pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon jangka panjang diarahkan untuk menjadi suatu Kawasan Agrowisata yang mendukung pengembangan pertanian. Kawasan
Agrowisata pada prinsipnya merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) untuk mempeluas pengetahuan, pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan. Pengembangan Agrowisata Tangkil Kulon disesuaikan dengan kapasitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan diharapkan dapat melestarikan sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat
sekitarnya. Hal ini karena pengembangan agrowisata pada akhirnya akan menciptakan lapangan pekerjaan dengan adanya unit-unit usaha disekitar wilayah agrowisata yang mendukung pengembangan Kawasan Agrowisata.
- Kegiatan agribisnis peternakan
- Agribisnis penggemukan sapi potong
- Agribisnis ternak sapi perah
1) Tingkat besarnya laba tidak fluktuatif, tetapi cenderung naik.
2) Harga susu sapi perah cenderung selalu naik
3) Produk sampingan dari usaha sapi perah memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan usaha lainnya.
4) Resiko penyakit relatif kecil
5) Resiko keamanan relatif kecil
6) Mendorong tumbuhnya industri ikutannya yaitu pengolahan susu sterilisasi, susu pasteurisasi, yohurt, ice cream, bahan cosmetic, mentega, keju, dan sebagainya.
- Agribisnis ternak domba
1) Kesesuaian agroklimat dengan karakteristik ternak domba
2) Tradisi beternak domba sudah membudaya di masyarakat petani peternak
3) Tersedianya kelembagaan usaha baik berupa Kelompok dan Koperasi peternak domba
4) Peluang pasar sangat besar karena adanya kecenderungan peningkatan konsumsi daging termasuk daging domba
5) Tersedianya pasar hewan (domba/kambing) yang cukup memadai.
Bagi masyarakat petani peternak, agribisnis ternak domba selain sebagai sumber pendapatan keluarga juga berfungsi sebagai; sumber protein hewani, tabungan petani peternak, penghasil pupuk kandang, penghasil kulit, hewan pembersih gulma, hewan kesayangan, dan hewan kurban bagi umat Islam.
2. Program Pengembangan Paska Panen
Program ini meliputi pemenuhan kebutuhan pakan ternak melalui pemanfaatan limbah paska panen melalui :
- Pembuatan jerami fermentasi dan silase
Jerami padi fermentasi dapat diberikan sebagai pakan ternak ruminansia (sapi potong, sapi perah, domba dan kambing) sebagai substitusi rumput segar.
Dengan cara demikian, pemanfaatan hijauan pakan ternak dalam bentuk jerami padi akan dapat dilakukan sepanjang tahun dan lebih efisien dalam pemanfaatan waktu dan tenaga peternak. Nilai nutrisi jerami padi, jerami padi fermentasi dan rumput gajah (Pannissetum purpureum).
- Pembuatan konsentrat
Ketersediaan konsentrat untuk pakan ternak sebagai pendukung pengembangan agribisnis mutlak dilakukan. Kualitas, kuantitas dan kontinyuitas penyediaan konsentrat, sangat berpengaruh pada tingkat produktifitas ternak.
3. Pembangunan dan Pengembangan Rumah Potong Hewan
Pebangunan dan pengembangan RPH dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa dalam hal pemotongan hewan yang halal, aman, utuh, dan sehat.
4. Program Composting Communal
Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah terpadu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan (persampahan) dengan melakukan proses Reduksi, Recycle dan Reuse (3R). Sampah yang sudah melalui pemilahan yaitu sampah organik akan diproses untuk bahan setengah jadi kompos dan sampah anorganik yang sudah tidak dapat di recycle dan reuse akan dipadatkan untuk kemudian dibuang.
5. Pembangunan Pasar Desa dan Pengembangan Jejaring Usaha
Pembangunan pasar desa bertujuan sebagai sarana untuk :
a. memasarkan hasil produksi desa;
b. mendorong masyarakat desa agar mampu berproduksi dan mengolah hasil produksi desa;
c. menciptakan lapangan kerja;
d. meningkatkan pendapatan asli desa;
e. mendorong kehidupan perekonomian desa;
f. mendorong kehidupan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan Koperasi Unit Desa (KUD).
Pengembangan jejaring usaha dilakukan melalui rintisan trading house dengan cara :
1. Sentra Produktivitas agropolitan, antara lain
1) Padi organik yang dilakukan secara bertahap
2) Jenis ikan Leledumbo, Patin, Bawal, Baster, Nila.
3) Ternak Sapi potong, Sapi perah dan Domba.
2. Produktivitas KUKM, antara lain
a) KUKM Off Farm agropolitan
- Makanan dan Minuman
- Cenderamata dan assesoris
- Industri Pengemasan
- Pakan ternak
- Pupuk Organik (Granular)
b) KUKM pengembangan
- Industri Pengolahan kayu
- Industri Konveksi dan Batik
Berikutnya membangun pusat promosi dan informasi peluang pasar dengan memanfaatkan radio komunitas yang sudah ada (Mandiri FM) dan pengembangan website LKM Tunas Karya Mandiri sebagai sarana promosi dan internet marketing.
6. Pemberdayaan KUKM disegala bidang dan Fasilitasi Perkuatan Modal
Peningkatan ketrampilan dan pemberdayaan kewirausahaan KUKM dilaksanakan melalui beberapa kegiatan sesuai dengan hasil penataan KUKM, antara lain: Peningkatan jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) melalui pendekatan achievment motivation training (AMT); Peningkatan pengetahuan manajemen dan ketrampilan teknis; serta pemberian modal bergulir.
Senin, 19 Agustus 2013
Beberapa acara yang ada di desa tangkil kulon maupun yang
dilakukan masyarakat tangkil kulon selama 2 bulan terakhir :
1.
Acara awal ramadhon di masjid2
2.
Acara buka bersama setiap hari jumat di
masing-masing masjid
3.
Acara lebaran di masing-masing masjid
4.
Acara tirakatan di masijd2
5.
Ikut serta upacara 17an
6.
Acara lomba-lomba yang dilakukan oleh pemuda
setempat
7.
Acara lombadi MTS setempat
8.
Acara syawalan
9.
Acara peringatan maulud nabi, HUT RI ke 68 serta
haul sesepuh kedungwuni di area pasar Desa Podo
Ini adalah acara yang Alhamdulillah terlaksana oleh
masyarakat desa tangkil kulon dan awalaupun tidak semuanya ter dokumentasi
dengan baik dan benar hehehe…. Tapi tetap lancar dan aman acaranya
ACARA
PENGAJIAN UMUM DALAM RANGKA MEMPERINGATI
MAULUD
NABI MUHAMMAD SAW
HUT
RI KE 68-KEC. KEDUNGWUNI
BESERTA
HAUL SESEPUH KEDUNGWUNI
Acara
yang dilaksanakan di area pasar desa Podho telah menjadikan daerah itu penuh
dengan kerumunan masyarakat yag antusias untuk mengikutinya. Dilasanakan pada
minggu (18 Agustus) pukul 19.00 s/d selesai sekitar jam 2.00 dini hari.
Acara dikaksanakan
dari sholawatan oleh al muhyiddin pekalongan selaku putra kota terbaik
pekalongan diteruskan dengan ceramah yang dilakukan oleh
1.
Habieb Ismali yang menjelaskan tentang
bagaimana persatuan NKRI itu tak jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan Rosululloh
tentang mempersatukan agama pada zamannya yang menghasilkan Piagam Madinah. Oleh
karenanya Surithauladan nabi bukan hanyadalam kehidupan sehari-hari tapi dalam
mansyarakat dan bernegara
2.
Sambutan oleh KH. Akrom Sokwan dari
Jenggot Megono Pekalongan,,, Beliau asyik dengan ceramah kocaknya yang
menjelaskan akan indahnya perbedaan yang kadang waktunya takbiran yang akhirnya
galau karna gak tau ikut yang mana,, dan apa bedanya jantung manusia dengan
jantung pisang dan ada juga mengeritik tentang mayit itu kalau di gotong
kakinya didepan apa kepala yang di depan dan bagaimana dengan anak bayi yang di
gendong menyamping
3.
Sambuta selaku mauidhoh khasanah yang
disampaikan oleh Habieb Lutfi yang mempersatukan segala yang ada dalam dunia
ini di akhiri dengan bernyanyi bareng dengan judul “padang rembulan”
Antusias warga dibayar
lunas dengan makan bareng menggunakan lengser/ nampan bareng-bareng…………………..wah
memang asyik yak ^_^
akhir acara yang khidmat dan dilakukan makan makan bareng nih,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, dan tak lupa foto guru kami juga
sholawatan al muhyiddin |
foto guru kami |
Administrasi Desa
A. Pengarsipan,
Surat Masuk dan Surat Keluar
Kegiatan
Administrasi kerja Balai Desa masih menggunakan proses kegiatan manual, seperti
inventarisasi Surat, baik surat yang masuk maupun surat yang keluar di buku kan
dalam sebuah buku besar oleh seorang operator surat.
Pada
dasarnya kegiatan administrasi secara manual seperti halnya demikian bukan merupakan
sesuatu hal yang buruk selama proses tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan buku
tersebut tersedia saat pencarian data dilakukan. Proses administrasi surat yang
masuk dan surat yang keluar saat ini hanya menggunakan 1 buah buku besar yang
memiliki fungsi berbeda yaitu dipergunakan untuk pencatatan surat yang masuk, dan
dipergunakan untuk pencatatan surat yang dikeluarkan oleh unit satuan kerja.
Sedangkan
pengarsipan surat yang masuk dan surat yang keluar yang sebelumnya sudah
dituliskan dalam Buku Besar Surat Masuk dan Surat Keluar disusun berdasarkan
Tahun Anggaran dimana surat yang baru disimpan paling atas dalam setiap
arsipnya.
Saat
ini kegiatan pencarian data dilakukan dengan menyusuri setiap Arsip yang ada
mulai dari buku pertama sampai surat yang dibutuhkan berhasil ditemukan.
B. Monografi
Monografi
Desa adalah himpunan data yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan Pemerintah yang tersusun secara sistematis, lengkap, akurat dan terpadu dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan Monografi Desa
bertujuan untuk :
1. Memperoleh data &informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pembinaan masyarakat secara sistematis, lengkap, akurat dan
terpadu
2. Memudahkan
pengolahan data dan informasi yang siap disampaikan kepadaPemerintah ditingkat
atas desa dan Kelurahan
3. Memfungsikan
Desa dan Kelurahan dalam kedudukannya sebagai sumber datadan informasi
dalam penetapan berbagai kebijaksanaan pemerintah.
Semangat Mengisi Kemerdekaan
Kemeriahan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia ke-68 tampak di berbagai penjuru, termasuk di Desa Tangkil
Kulon. Untuk memeriahkan peringatan
kemerdekaan kali ini , Tim II KKN UNDIP 2013 Desa Tangkil Kulon berpartisipasi
dalam menyelenggarakan lomba-lomba yang dipusatkan di MTs Al Hikmah Desa
Tangkil Kulon.
Rangkaian kegiatan yang diadakan dimulai
dengan upacara pada tanggal 17 Agustus 2013 yang dilanjutkan acara kebersihan dimana seluruh
warga sekolah membersihkan lingkungan sekolah. Haari kedua rangkaian acara,tanggal
18 Agustus 2013 diramaikan dengan lomba-lomba yang membangun semangat dan
kekompakan siswa siswi sekoah. Lomba-lomba tersebut antara lain lomba paduan
suara, lomba balap sarung, dan lompa jepit balon yang diikuti perwakilan dari
masing-masing kelas .
Sorak sorai peserta dan para
pendukung pun meramaikan suasana lomba. Para peserta berlomba-lomba menjadi
pemenang di acara ini, bukan semata-mata karena hadiah yang diberikan, tetapi
sebagai wujud semangat dalam mengisi kemerdekaan.
SELAMAT HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN YANG KE-68 NKRI
Pada
tanggal 17 Agustus, sudah menjadi kewajiban bagi setiap instansi pemerintahan
di Indonesia, mulai dari pemerintah Negara, daerah tingkat I (provinsi), daerah
tingkat II (kotamadya/kabupaten), hingga wilayah kecamatan agar mengadakan
upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Begitu pula
yang terjadi di Kecamatan Kedungwuni, Kabpoaten Pekalongan ini. Upacara bendera
diselenggarakan pada pukul 09.00 WIB sampai pada pukul 10.30 WIB. Sebelum
upacara dimulai, diawali dengan gladi bersih upacara Hari Kemerdekaan pada
pukul 08.00
Upacara dihadiri oleh peserta
upacara dqan para tamu undangan. Peserta upacara sendiri terdiri dari para PNS yang
berdomisili di kecamatan Kedungwuni, kelopok perwakilan pelajar SMA Negri yang
ada, kelompok perwakilan siswa SMP Negri, dan kelompok perwakilan siswa SD
Negri di Kecamatan Kedungwuni, dan pastinya mahasiswa KKN Tim II Undip 2013.
Paduan suara diganti dengan iringan music yang diiringi oleh Corps Marching
Band Kecamatan Kedungwuni. Sedangkan para tamu undanganya terdiri dari
perwakilan TNI dan para pejabat Kecamatan Kedungwuni termasuk para Kepala Lurah
dan Kepala Desa yang ada di Kecamatan Kedungwuni
Pemimpin upacara ini salah satu
perwakilan dari TNI. Sedangkan inspektur upacara ini adalah Kepala Camat
Kecamaatan Kedungwuni. Upacara dimulai dengan pelaporan dari pmimpin upacara
kepada inspektur upacara bahwa peserta sudah siap dan dilanjutkan dengan
pengibaran bendera Merah Putih diiringi Lagu Indonesia Raya oleh music dari
Marching Band. Pasukan pengibar benderanya berasal dari siswa SMA Negri yang
ada di Kedungwuni yang telah diseleksi oleh panitia persiapan upacara HUT
Kemerdekaan RI.
Untuk mengenang jasa para pahlawan
yang telah gugur mendahului, dilakukan mengheningkan cipta yang juga diiringi lagu
mengheningkan cipta. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Teks
Pancasila oleh petugas yang telah dipilih oleh panitia. Lalu pembacaan Teks
Proklamasi oleh Inspektur Upacara. Tidak
lupa juga dilanjutkan dengan pidato oleh Ibu Sumarwati selaku Kepala Camat
Kecamatan Kedungwuni dan menjadi Inspektur Upacara. Setelah itu, pengiring upacara (Marching
Band) memainkan beberapa lagu-lagu perjuangan nasional. Di penghujung upacara,
para peserta memanjatkan doa yang dipimpin oleh petugas pembaca doa yang telah
dipilih oleh panitia. Setelah itu, pemimpin upacara memubarkan barisan peserta
upacara
Bendera yang telah dikibarkan
tersebut pada upacara di pagi harinya, diturunkan pada sore hari dalam upacara
juga pukul 15.00 WIB. Setelah bendera diturunkan, peserta upacara diubarkan
dari barisan dan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI pun telah selesai.
Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-68 Indonesia Tanah Airku
poto bareng ibu camat kedungwuni |
poto bareng bapak kades tangkil kulon |
poto bareng tamu undangan upacara 17 an |
sedikit informasi aja ,, ari kami team KKN UNDIP II Ds. Tangil Kulon BAreng Ibu camat dll poto bareng lhooooo
hehehehe
hehehehe
SOSIALISASI PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH
Jumat, 2 Agustus 2013 Tim KKN II Universitas
Diponegoro Desa Tangkil Kulon
mengaplikasikan Program Desa Sehat ini akan berlangsung secara bertahap tiap
minggunya dengan progress berbeda- beda,
karena guna menuju desa sehat warga desa Tangki Kulon . Pada minggu ke 3 ini
Tim KKN II desa Tangkil Kulon memberikan bubuk abate, tanaman Lavender dan ikan
cupang kepada warga desa Tangkil Kulon khususnya Dukuh Kebon Agung. Setiap
rumah yang diberikan memberikan fungsi
untuk mematikan jentik nyamuk srta memakan nyamuk yang ada dirumah khususnya
jentik nyamuk.
Bubuk
abate di taburkan untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk, ikan cupang di
gunakan untuk memakan atau mempredator nyamuk di bak mandi serta tanaman
lavender berfungsi untuk menjauahkan nyamuk dari rumah akibat bau tanaman yang
dihasilan.
BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN DALAM PENGEMBANGAN DESA MELALUI BERBAGAI MACAM SOSIALISASI
Pada minggu ketiga ini, kami mengadakan program individu
kami yang dijalankan dalam bentuk sosialisasi. Kami membagi dua sesi yang
terdiri dari kelompok program sosialisasi. Yang pertama adalah sosialisasi
dalam bentuk rapat PNPM yang dibuat dan dirangkai versi Tim II KKN Undip sesuai
tema program individu masing-masing kami. Sedangkan sosialisasi yang kedua
dilakukan setelah selesai pertemuan agroekosistem yang diadakan setiap
minggunya. Dengan kata lain, kelompok program sesi kedua ini melanjutkan rapat
agroekosistem dengan tema-tema yang menyerupai topic pembahasan pertemuan
agroekosistem
Kelompok
program sosialisasi pada sesi rapat PNPM dilaksanakan setelah selesai berbuka
puasa di Posko KKN kami. Acara berlangsung sampai pukul 11 malam. Peserta yang
hadir jumahnya 18 orang yang merupakan warga desa dan sisanya 10 orang
mahasiswa tim KKN Undip. Program sosialisasi pada sesi ini terdiri dari atas 4
program. Dimulai dari sosialisasi mengenai Pelatihan yang Efektif, lalu
sosialisasi mengenai Teamwork dan Leadership, dilanjutkan sosialisasi tentang
Problem Solving dan sistem keamanan, pada bagian akhir yaitu sosialisasi
mengenai Rumah Sehat. Semua program sosialisasi yang diadakan pada rapat
tersebut memiliki tujuan yang sama dengan rapat PNPM yang sebelumnya, yaitu
untuk memberdayakan masyarakat dalam pengembangan Desa Tangkil Kulon untuk
mencapai tahap madani. Sosialisasi pelatihan yang efektif menyarankan agar apabila
para perangkat desa dapat mengadakan pelatihan yang dapat terbilang efektif
mampu mengembangkan masyarakat. Sosialisasi teamwork dan leadership menyarankan
agar antar individu warga desa dapat saling bekerja sama dalam mengembangkan
desa dengan adanya pemimpi yang baik dan memiliki jiwa kepemimpinan baik dalam
diri pemimpin warga desa maupun juga dalam diri masing-masing individu
Setelah
itu para peserta dibagikan snack dan minuman sebagai jeda yang lalu dilanjutkan
dengan sosialisasi problem solving dan sistem keamanan. Pada bagian ini,
peserta diberikan beberapa tips dan langkah-langkah penyelesaian masalah dan
disarankan agar memilih satu prioritas masalah yang ada di desa untuk
diselesaikan melalui bantuan diagram pareto (Pareto Chart). Sosialisasi ini
dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk membuat diagram Pareto dalam
penyelesaian masalah di desa Tangkil Kulon dan lalu dipresentasikan di depan
para peserta lainya. Setelah itu dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai rumah
sehat yang man berisi tentang ciri-ciri dan tips untuk membangun rumah tempat
tinggal yang terbilang sehat
Pada
hari berikutnya, kami mengikuti pertemuan mingguan mengenai agroekosistem Desa
Tangkil Kulon yang dimulai pada pukul 9 pagi dan dilanjutkan dengan sosialisasi
kelompok program yang kedua. Pertemuan agroekosistem kali ini membahas tentang
percobaan (praktikum sains) mengenai pengaruh bahan pewarna terhadap tanaman.
Bahan oewarna dalam hal ini diasumsikan sebagai pengganti pestisida yang
keduanya memiliki daya serap yang tinggi pada daun tanaman. Selain itu keduanya
juga merupakan bahan kimia. Bahan percobaan terdiri dari bahan pewarna biasa
yang dicampur dengan air ke dalam gelas, lalu sebagai obyek praktikum
dipilihlah daun sawi ijo, daun kol, dan sedotan berwarna putih. Masing-masing
obyek dimasukan ke dalam gelas yang terisi campuran air dan bahan pewarna yang
telah disiapkan tadi, lalu didiamkan selama lebih dari setengah jam untuk
melihat hasilnya
Hasilnya
adalah sebagai berikut:
1. Daun
sawi ijo: menyerap hanya sampai ke batang daun
2. Daun
kol: menyerap sampai ke ujung daun melalui stomata
3. Sedotan
putih: tidak menyerap sama sekali
Daun sawi ijo yang dipilih adalah daun yang kurang segar
(agak layu) sehingga daya serapnya menjadi sangat rendah. Sedotan tidak dapat
menyerap bahan pewarna yang mana bahan yang dapat menyerap hanya bahan yang
memiliki jaringan hidup. Bahan pewarna ini selain sebagai pewarna dapat juga
berfungsi sebagai pestisida bagi hama penghisap dan penggigit. Tetapi, dengan
bahan pewarna tersebut menyebabkan tanaman layu, khususnya pada ujung daun yang
tidak berfungsi lagi
Setelah
selesai pertemuan agroekosistem, peserta masih tetap tinggalo di tempat untuk
program sosialisasi dari tim KKN II Undip. Sosialisasi kali ini melanjutkan
sosialisasi analisis TOWS yang dari dua pertemuan lalu, dan sosialisasi
mengenai agrobisnis dan peluang pengembanganya. Program analisis TOWS
menyimpulkan tentang hasil diskusi kelompok minggu lalu yang mana masing-masing
kelompok membawa pulang formulir TOWS. Sosialisasi agrobisnis dan peluang
pengembanganya dilaksanakan seperti sharing dan berbagi pengalaman tentang
pengetahuan agrobisnis dan inovasi usaha agrobisnis (seperti wisata dan
restaurant di tengah lahan agrobisnis)
Program-program
kami diatas mendapatkan respond yang positif dari warga desa. Bahkan para warga
desa sangat mengharapkan bantuan kami untuk membantu pengembangan Desa Tangkil
Kulon ini. Kami juga akan berusaha semaksimal mungkin agar kami dapat
benar-benar membantu warga desa dan memiliki pengaruh untuk pengembangan desa
ini
PEMBELAJARAN PENINGKATAN SISTEM INFORMASI MODERN
Senin, 23 Juli Tim II KKN UNDIP di Desa Tangkil Kulon
memberikan pelatihan tentang pemanfaatan sistem informasi yang modern di balai
desa yang di sebut Blog. Manfaat Pembuatan Blog Desa
Sarana promosi desa Tangkil Kulon. Manfaat blog yang
kedua adalah sebagai media promosi Tangkil Kulon. bisa memperkuat pandangan
orang tentang desa Tangkil Kulon. Dengan menulis di blog, orang lain yang
membaca akan lebih mengenal desa Tangkil Kulon baik secara personal maupun
secara impersonal. Di blog desa Tangkil Kulon juga bebas mengungkapkan
ideologi dan menyebarkan pesan-pesan yang baik.
Blog sederhana milik Pemerintahan desa Tangkil Kulon
dibuat sebagai sarana untuk Mengikuti perkembangan yang ada, di mana hampir di
setiap wilayah sudah terkoneksi dengan jaringan internet.Kemudian sebagai Wadah
khususnya bagi warga desa Tangkil Kulon, umumnya bagi pihak-pihak yang
memerlukan. Dan Mengangkat pamor desa Tangkil Kulon agar kelak bisa Go!
Indonesia.serta Memudahkan kami dalam menangkap berita secara online, karena
kami menganggap bahwa saat ini jarak wilayah bukanlah menjadi sebab kita untuk
maju.
GERAKAN DESA SEHAT di DESA TANGKIL KULON
Kegiatan Multi disiplin..................
Aktifitas :
§
Sosialisasi
kesehatan dan kebersihan
§
Pengadaan
sarana kebersihan
§
Pemantauan
jentik-jentik nyamuk untuk pencegahan DBD
§
Penggerakan
pelaksanaan 3M
§
Penggerakan
masyarakat untuk bekerja bakti secara rutin
§
Pemanfaatan
barang bekas menjadi produk yang bernilai (daur ulang)
§
Pemasaran
produk daur ulang
Rekomendasi :
Program Desa Sehat ini akan berlangsung secara bertahap tiap minggunya dengan progress berbeda- beda, karena guna
menuju desa sehat warga desa Tangki Kulon harus saling bersinergi antara satu
sama lain guna mencapai tujuan desa yang diinginkan. Untuk saat ini pelaksanaan
program desa sehat sudah mencapai sosialisasi dari tiap kepala Dukuh dan
Sekolah Dasar.
Perang Sengit : Warga vs Walangsangit
Kondisi geografis Desa Tangkil Kulon mayoritas datar didominasi padi dalam
pertaniannya. Seperti musim tanam kali ini , padi yang ditanam telah berumur
sekitar 65 HST (hari setelah tanam).
Untuk menjaga hasil panen tetap
memuaskan dalam hal kualitas dan kuantitas ,di Desa Tangkil Kulon rutin
diadakan monitoring terhadap tanaman
pertanian. Kelompok tani yang ada di desa ini rutin mengadakan pertemuan untuk
membahas ancaman-ancaman yang mungkin menyerang tanaman pertanian dan
berdiskusi untuk menemukan solusi agar tetap dapat memperoleh hasil panen yang
memuaskan.
Pengamatan Agroekosistem ini dilaksanakan tanggal 18
Juli 2013 yang diisi dengan penyuluhan
dari Dinas Pertanian yang diawali dengan kegiatan mengamati tanaman padi secara
langsung di lapangan. Selanjutnya kelompok tani menuangkan hasil pengamatan
dalam gambar rumpun padi beserta hama dan predator alami hama yang ada. Ditemukan berbagai hama seperti wereng,
walang sangit, dan lain-lain. Walang sangit merupakan hama yang harus paling
diwaspadai oleh petani karena perkembangannya yang sangat pesat. Namun sejauh
ini, berdasar analisis yang dipaparkan oleh dinas pertanian, tidak diperlukan pengendalian dengan bahan
kimia, karena masih ada musuh alami dari hama-hama tersebut yang sering disebut
bolo petani, seperti onggo-onggo, oteng, dan kumbang helm yang jumlahnya masih
dapat mengatasi jumlah hama yang ada.
Warga
Desa Tangkil Kulon juga telah berupaya membuat bio-pestisida untuk membasmmi
walang sangit . Bio-pestisida tersebut dibuat dari buah mojo, daun mindi,dan
bahan-bahan alami lainnya. Hasilnya cukup bagus untuk membasmi wereng.
Petugas penyuluh memaparkan cara menganalisis kemungkinan
perkembangbiakan hama
Selanjutnya dipaparkan materi
mengenai hama tikus yang juga menjadi ancaman bagi tanaman padi. Perkembang
biakan tikus yang sangat cepat membuat petani harus lebih berhati-hati.
Dicontohkan, sepasang tikus dapat berkembang biak menjadi 268 ekor tikus dalam
satu tahun. Hal ini menjadi peringatan bagi petani untuk mewaspadai tikus
menjadi ancaman bagi hasil panennya.
Reportase Progam Multidisiplin Desa Tangkil Kulon Kecamatan Kedungwuni Pekalongan
Pada
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) TIM II Desa
Tangkil Kulon beberapa hari ini memiliki tingkat kepadatan job yang dikerjakan.
Dengan berjalannya waktu, maka berjalan pula perisapan-persiapan awal sebelim
progam dilaksanakan, yang terdiri dari beberapa persiapan progam individu
masing masing mahasiswa yang bertema pemberdayaan masyarakat, namun tidak hanya
itu saja, masih ada kegiatan yang lainnya yang dilakukan dari kegiatan di desa
serta persiapan progam multidisiplin yang masing-masing rogam terdiri dari 3
fakultas, dan menjadi progam unggulan kami.
Berdasarkan saat pembekalan KKN yang dilakukan saat
beberapa Hari yang lalu di Fakultas Hukum gedung B.202 Bu Camat kedungwuni hadir
dan menyampaikan hal serta permasalahan masing masing desa, yang berlanjut
ketika survey KKN oleh kami mahasiswa, mendapatkan beberaa permasalahan dari
aparat desa Tangkil Kulon tentang administrasi di kantor desa. Oleh karenanya
kami mengangkat suatu progam multidisiplin yang bertemakan “Pengadministrasian
Kantor Desa Yang Lebih Baik” yang menurut kami memberikan ilmu lebih akan proses
dan cara yang benar pada aparat yang menjalankannya, serta tepat untuk
menjalankan administradi didesa Tangkil Kulon dan menjadikan contoh bagi desa
lainnya. Ilmu yang didapatkan bukan hanya bagi aparat Desa namun Kami yang
menjalakannya baik dari segi pengalaman maupun nilai-nilai ilmu administrasi
dan organisasi desa.
Progam
yang kami rencanakan membutuhkan persiapan dari pengadministasian surat, dimana
mahasiswi FISIP jurusan Administrasi Publik mengambil alih acara tersebut yang
dilakukan oleh Mrs.R, dan dari TEKNIK ada progam pembuatan mading serta
pelatihan blog dimana oleh 2 orang mahasiswa teknik sebut saja Mr. D dan A.
Serta yag paling terakhir pengaplikasian Blog di Internet oleh Mr. K dari
Fakultas Perikanan Dan Ilmu kelautan.
Akhirnya tiba waktunya, saat KKN berjalan, beberapa
persiapan kami lakukan yang dimulai dari hari ke-2 KKN , kami membagi Jobdes
dengan melakukan wawancara pada aparat desa yang bergerak dalam bidang
tersebut, baik surat keluar, masuk, kematian dsb. Persiapan yang dilakukan juga
tak lupa mewawancarai Kepala Desa setempat tentang hal tersebut. Bebepara
permasalahanpun terungkap dan beberapa rapatpun kami adakan di POSKO KKN UNDIP
TIM II desa Tangkil Kulon Kec. Kedung Wuni.
PAda hasil yang kami dapatkan ketika melakukan persiapan
progam Multidisiplin yang bersifat Administrasi Desa juga mendapatkan dukungan
lebih baik dari DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) serta teman teman KKN yang kami
kenal. Progam yang bersifat pengabdian pada masyarakat selain dapat memberikan
ilmu yang kita terima dikuliah juga memberikan pengalaman lebih bagi kami akan
proses dan cara pengadministrasian baik didesa itu tidak semudah yang
dibayangkan. Karna contoh dari masyarakat desa tangkil kulon ada yang kurang
bisa terbuka untuk memberikan info tentang ada anggota keluarganya yang
meninggal dunia, ini menyebabkan sulitnya pendataan serta masyarakat yang ada
juga yang ingin minta secepatnya dalam mengurusi surat kedesa baik itu
keterangan tidak mampu ataupun KTP. Hal ini juga jika tidak ada penataan proses
makan akan menghambat waktu karna semua kegiatan membutuhkan proses, dan ilmu
administrasi dapat diterapkan agar proses berjala lancar
Dalan
bidang mading yang diberikan juga menambahkan tingkat kreatifitas dari desa
akan Kantor Desa juga memberikan pengetahuan, bukan hanya tetang surat. Karena
mading dapat di isi info apapun yang tidak melanggar SARA. Progam yang di
akhiri dengan pembuatan Blog dan Pelatihan Blog berguna memberikan pengetahuan
teknologi yang lebih maju baik pengetahuan desa maupun tatacara pengurusan
surat di DesaTangkil Kulon.
Persiapan
selama menurut kami ini masih 75% ini artinya beberapa hari lagi progam akan
berjalan, walaupun masih ada kendala yang menjadi permasalan. Sekian perotrasi
yang dapat kami berikan akan Progam Multidisiplin.
Langganan:
Postingan (Atom)