Pada
tanggal 19-21 Juli 2013 Kepala Desa Tangkil Kulon menyelenggarakan suatu
Pelatihan yang bertemakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Pelatihan ini dihadiri oleh 23 peserta yang mana terdiri dari 13 warga Desa
Tangkil Kulon termasuk Kepala Desa Tangkil Kulon itu sendiri dan 10 mahasiswa
KKN tim II Undip 2013. Pelatihan ini diselenggarakan dengan mendatangkan
pembicara dari lembaga PNPM. Tim PNPM sendiri merekrut pembicara dari seleksi
para volunteer yang mengajukan CV utuk menjadi pembicara pelatihan PNPM yang
ditempatkan di seluruh Indonesia.
Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Tangkil Kulon
ini, dimulai pada pukul 09.00 pagi WIB
dan berlangsung sampai pukul 17.30 WIB dan dipotong oleh 12 kali jeda. Jeda
terletak pada pukul 11.45 untuk ishoma sampai pukul 13.00 dan pada pukul 15.00
untuk isho sampai pukul 15.30. acara berlangsung dengan tidak monoton dan
diselingi games. Pembicara juga membawakanya secara interaktif terhadap para
peserta. Pada awal acara, pembicara membuat suatu yel-yel atau teriakan agar
peserta menjadi lebih semangat dan semakin memiliki rasa untuk memajukan Desa
Tangkil Kulon yaitu “Tangkil Kulon, Jaya Mandiri”.
Bapak
Sutiknyo, memaparkan materi pelatihan tim PNPM
Adapun tujuan dari acara tersebut
adalah agar tim memahami hal-hal sebagai
berikut:
1.
Kerangka program dan
substansi Pembelajaran Perkotaan Berkelanjutan atau PLP-BK
2.
Siklus perencanaan
PLP-BK
3.
Ruang lingkup dan
mekanisme swadaya
4.
Dokumen perencanaan
pemasarran PLP-BK
5.
Kaidah dan stratgi
pemasaran social
6.
Alokasi PLP-BK dan
transparansi serta akuntabilitasnya
7.
Tata ruang dan
kebijakan tata ruang Kecamatan Kedungwuni khususnya Desa Tangkil Kulon yang
menjadi tempat tinggal peserta
Dengan adanya pelatihan ini
diharapkan memiliki output masyarakat memiliki pemahaman dan keyakinan dalam
mewujudkan mimpi untuk memajukan Desa Tangkil Kulon melalui PLP-BK dengan Tim
PNPM yang menjadi fasilitator dan motivator melalui acara pelatihan tersebut.
Dalam acara ini juga diajarkan beberapa materi yang intinya tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kecamatan Kedungwuni dan juga Membangun Tangkil Kulon
Swasembada Pangan. Adapun Garis Besar Program Pembekajaranya sebagai
berikut :
1. Naik Kelas Tahapan
Intervensi
2. Krisis Perkotaan-Kota Berkelanjutan
3. PLP-BK
4. Tahapan Siklus PLP-BK
5. Proses sukses PLP-BK
6. Teknik dasar penataan
bangunan dan lingkungan
7. Teknik perencanaan PLP-BK
8. Pemasaran sosial
Garis besar tersebut diperuntukan dalam mempertahankan
keasrian Desa Tangkil Kulon sendiri. Pada pelatihan tanggal 19 Juli ini baru
membahas Garis besar pertama dan kedua. Yang pertama memiliki inti bahwa para
peserta sebagai warga desa Tangkil Kulon harus memiliki keinginan agar membuat
desa Tangkil Kulon dapat naik kelas. Naik kelas dalm hal ini memiliki arti
kenaikan dalam transformasi kondisi sosial desa. Untuk transformasi tersebut
memiliki 4 tahap. Tahap-tahapnya dimulai dari tahap tidak berdaya, lalu
berkembang menjadi tahap berdaya, berkembang menjadi tahap mandiri, sampai pada
akhirnya menjadi tahap madani.
Adapun sharing dari pengalaman waraga adalah adanya salah seorang warga
yang pada awalnya hanya berjualan es lilin dan makanan ringan sampai akhirnya ia
dapat memproduksi es lilin dan makanan ringan tersebut. Hal ini memperlihatkan
bahwa kondisi Desa Tangkil Kulon sudah beralih dari tahp tidak berdaya menjadi
tahap berdaya. Sedangkan pengalaman dalam peralihan menjadi tahap mandiri belum
ada sampai sekarang. Hal ini berarti menjadi suatu "PR" bagi para
warga desa untuk membenahi desa agar dapat beralih pada tahap selanjutnya. Pada garis besar yang kedua memiliki inti
pembahasan mengenai krisis kota yang lebih banyak berfokus pada tata letak
kota. Pada pembahasan ini para peserta diharapkan dapat menganalisis dan
mengkritisi sebuah gambar yang diberikan pembicara mengenai tata letak kota
yang salah
Untuk hari Jumat tanggal 19 Juli 2013 hanya sampai pada tahap ini saja,
dan selanjutnya akan dibahas pada hari berikutnya yaitu pada Hari Sabtu dan
Minggu tanggal 20-21 Juli 2013