Senin, 29 Juli 2013

PARIWISATA
Kegiatan Pengembangan Agrowisata



Pengembangan agrowisata dilakukan dengan cara mendirikan green house yang akan  dikembangkan menjadi Pusat Informasi Teknologi Terapan Pertanian yang dapat langsung dialihkan ke petani.  Dengan kemampuan dalam pengkajian dan pusat informasi teknologi terapan budidaya pertanian di Kawasan Agro, diharapkan akan menjadi pusat pelatihan, diklat, serta magang bagi peminat pertanian dari berbagai kalangan, baik pelajar maupun masyarakat umum dari dalam dan luar Pekalongan
Bidang peternakan di Kawasan Agro akan memaksimalkan penggemukan ternak sapi dan domba.  Pada proses penggemukan sapi dan domba akan dikaji tentang teknologi pakan sehingga akan dihasilkan penambahan berat ternak yang cepat dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain pengkajian teknologi pakan, juga akan dilakukan pengkajian tentang teknologi pemanfaatan limbah ternak, antara lain untuk pengomposan dan biogas. Hasil pengkajian ini akan dapat  dimanfaatkan oleh masyarakat setempat, terutama yang telah tergabung dalam kelompok petani peternak sapi dan domba.
Bidang Perikanan pada pengembangan Kawasan Agro akan menitikberatkan pada pengembangan  wisata  perikanan  dan  teknik  budidaya  perikanan.  Pada  teknik budidaya  perikanan  juga  akan  dikaji  tentang  teknik  budidaya  perikanan  yang memungkinkan dikembangkan di Kabupaten Pekalongan.
Pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon  ini  akan  melibatkan  petani  yang merupakan  anggota Kelompok Tani Desa Tangkil Kulon,  sehingga  akan memudahkan  transfer teknologi ke petani. Selain  itu dengan keterlibatan kelompok tani pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon   akan  lebih  terfokus  kepada  upaya  untuk  menghasilkan  teknologi terapan  yang  berguna  untuk  meningkatkan  hasil  pertanian,  perikanan,  dan peternakan.
Pengembangan  Kawasan  Agrowisata Tangkil Kulon selain  dapat  menghasilkan  teknologi-teknologi  yang  bermanfaat  bagi  petani,  diharapkan  juga  akan  mendorong tumbuhnya sentra  usaha pertanian lain di sekitar Kawasan Agro yang mendukung pengembangan  kawasan  agro,  misalnya  usaha-usaha  nursery  tanaman  hias.
Kawasan   Agrowisata Tangkil Kulon juga  akan  difungsikan  sebagai  pendukung  program  life skill pertanian pada bidang pendidikan.  Pengembangan Kawasan Agrowisata Tangkil Kulon jangka panjang diarahkan untuk menjadi suatu Kawasan Agrowisata yang mendukung  pengembangan  pertanian.  Kawasan

Agrowisata  pada  prinsipnya  merupakan  bagian  dari  objek  wisata  yang memanfaatkan  usaha  pertanian  (agro)  untuk   mempeluas  pengetahuan, pengalaman  rekreasi,  dan hubungan usaha dibidang pertanian yang menonjolkan budaya  lokal  dalam  memanfaatkan  lahan.  Pengembangan  Agrowisata  Tangkil Kulon disesuaikan  dengan  kapasitas,  tipologi,  dan  fungsi  ekologis  lahan  diharapkan dapat  melestarikan  sumber  daya  lahan  dan  pendapatan  petani  serta masyarakat sekitarnya.  Hal ini karena pengembangan  agrowisata  pada  akhirnya  akan menciptakan lapangan pekerjaan dengan adanya unit-unit usaha  disekitar wilayah agrowisata yang mendukung pengembangan Kawasan Agrowisata.

A. Pusat Industri Konveksi, Batik, dan Produsen Makanan Ringan Opak

    Industri konveksi dan batik merupakan ciri khas Kabupaten Pekalongan. Desa Tangkil Kulon memiliki 36 unit usaha industri konveksi dan 5 unit usaha batik skala rumah tangga (home industry) yang menyerap 445 tenaga kerja yang tersebar di tiap-tiap pedukuhan.Industri makanan ringan Opak merupakan mata pencaharian hampir seluruh penduduk pedukuhan Karanggayam Desa Tangkil Kulon yang terletak di Rt. 18 – 19 Rw. 06. Rasa opak Karanggayam yang gurih dan renyah sudah dikenal oleh masyarakat Tirto, Wiradesa, Kedungwuni dan Bojong. Bahkan opak Karanggayam ini menjadi oleh-oleh warga Pekalongan yang ada di Jakarta.

NEWS UP-TO-DATE

        Baru baru ini desa tangkil kulon diramaikan dengan progam menuju sentra argo bisnis yang berbasis lokal, dimana dari segi agama, UMKM,  serta kearifan lokal masyarakat memberikan perubahan yang signifikan demi kemajuan desa




http://www.jrkjateng.or.id/desa-tangkil-kulon-menuju-sentra-agrobisnis-berbasis-lokal/

KULINER



         Industri makanan ringan Opak dan rengginan singkong merupakan mata pencaharian hampir seluruh penduduk pedukuhan Karanggayam  Desa Tangkil Kulon yang terletak di RT. 18 – 19 RW. 06. Rasa opak dan rengginang singkong Karanggayam yang gurih dan renyah sudah dikenal oleh masyarakat Tirto, Wiradesa, Kedungwuni dan Bojong. Produk industri rumah tangga ini sudah menjadi oleh-oleh warga Pekalongan yang ada di Jakarta.


                                                 bahan dasar ketela untuk opak

                                                              pengolahan opak

                                              opak yang telah dikemas dan siap jual

Senin, 22 Juli 2013

TANGKIL KULON BERSIAP-SIAP LAKSANAKAN PROGRAM ND

ND atau yang lebih dikenal sebagai Noto Deso adalah program lanjutan dari program PNPM-MP reguler.  Setelah tahapan yang pertama yaitu kegiatan reguler yang meliputi tridaya (tiga pilar) pembangunan yang meliputi pembangunan infrastruktur/lingkungan, ekonomi dan sosial; desa Tangkil Kulon mendapatkan program PAKET (Program Pengurangan Kemiskinan Terpadu) pada tahun 2011 yang digunakan untuk kegiatan pengaspalan jalan utama. Kini giliran program Neighborhood Development atau yang lebih dikenal dengan sebutan program Noto Deso dengan nilai nominal program sebesar 1 milyar rupiah.  Sebuah nilai tertinggi dalam program PNPM-MP yang dikucurkan ke desa yang dianggap berhasil dalam pengelolaan administrasi, pinjaman bergulir dan pembangunan lingkungan. Dasar dari penetapan program ND ini adalah surat Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Dirjen Cipta Karya Kementrian PU Nomor  HL 0202-cb / 3283 tanggal 24 Agustus 2012 perihal Penetapan Lokasi Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) wilayah 2 Tahun 2012  Ds. Kemasan dan Ds. Tangkil Kulon
Gagasan Tangkil Kulon sebagai desa Agro Pertanian Organik telah dicanangkan sejak 2011 yaitu ketika pengajuan proposal progam ND ke Konsultan Manajemen Pusat (KMP) PNPM-MP. Dengan mengusung Visi : Terwujudnya desa Tangkil Kulon sebagai Kawasan Agribisnis Berbasis Lokal. Desa Agribisnis adalah desa yang berbasiskan pada sektor pertanian dalam menunjang pengembangan sektor  industri pertanian. Sumber Daya Lokal adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam yang terdapat di Desa Tangkil Kulon.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka LKM Tunas Karya Mandiri menetapkan misi dalam kegiatan ND tersebut dengan :
•      Mewujudkan Desa Tangkil Kulon yang sejahtera dengan pengembangan Agribisnis pertanian, budidaya perikanan darat, kegiatan agrowisata, dan agribisnis peternakan untuk meningkatkan  perekonomian rakyat
•      Mewujudkan Desa Tangkil Kulon yang sehat dengan penataan lingkungan berbasis pertanian organik.
•      Menciptakan kawasan penghijauan di lingkungan Desa Tangkil Kulon.
•      Menata keindahan lingkungan permukiman
•      Menyediakan daya dukung dalam pengembangan kawasan wisata
•      Mewujudkan tata masyarakat yang peduli akan keindahan dan ketertiban lingkungan
•      Mewujudkan  Desa  Tangkil Kulon  sebagai  sentra  perekonomian  alternatif  di  wilayah Kabupaten Pekalongan
•      Menjalin  kerja  sama    dan  kemitraan    dengan  berbagai  pihak  dalam  mewujudkan kelestarian lingkungan hidup.
Guna mewujudkan visi dan misi tersebut maka LKM Tunas Karya Mandiri membagi kawasan desa Tangkil Kulon sebagai pnerima program ND atau sering disebut dengan PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) menjadi dua, yakni kawasan utama dan kawasan pendukung. Kawasan utama merupakan kawasan utama dalam program PLPBK dan kawasan pendukung adalah kawasan penyangga atau pendukung kawasan utama.
Konsep pengembangan kawasan utama meliputi :
1. Agribisnis pertanian organik
2. Kegiatan budidaya ikan air tawar
3. Peternakan berbasis output pertanian organik
4. Pengembangan agrowisata
5. Pengembangan paska panen
6. Pembangunan dan pengembangan RPH (Rumah Potong Hewan)
7. Program komposting komunal
. Luas Wilayah Menurut Penggunaan
Luas pemukiman
22
ha
Luas persawahan
39
ha
Luas kuburan
1
ha
Luas pekarangan
44
ha
Luas prasarana umum lainnya
5
ha
Total luas
111
ha
TANAH SAWAH
Sawah irigasi teknis
35
ha
Sawah tadah hujan
4
ha
Total luas
39
ha
TANAH KERING
Tegal/ladang
4
ha
Pemukiman
22
ha
Pekarangan
44
ha
Total luas
70
ha
TANAH FASILITAS UMUM
Kas Desa/Kelurahan:
22
ha
a.Tanah bengkok
12
ha
d.Sawah desa
10
ha
Lapangan olahraga
2
ha
Tempat pemakaman desa/umum
1
ha
Bangunan sekolah/perguruan tinggi
1
ha
Jalan
2
ha
Total luas
28
ha
IKLIM
Jumlah bulan hujan
6
bulan
Suhu rata-rata harian
29
ºC
Tinggi tempat dari permukaan laut
8
dpl
Warna tanah (sebagian besar)
3
1kuning/2merah//3abu-abu/4hitam
Tekstur tanah
1
1debuan/2pasiran/3lempung
Tingkat kemiringan tanah
90
%

  *) yg berwarna memiliki potensi besar

A. Kondisi Fasilitas Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Sarana ibadah yang ada terdiri dari masjid 3 unit, mushola 14 unit. Sarana pendidikan terdiri dari TPA/TPQ 5 unit, TK 2 unit, SD 2 unit, SLTP 1unit, Pendidikan Kesetaraan/PAKET B dan PAKET C 1 unit. Sarana kesehatan terdiri dari puskesmas 1 unit, poliklinik 1 unit, posyandu 4 unit. Sarana olah raga yang ada 5 lapangan bulutangkis, 2 lapangan sepak bola, 1 lapangan bola voley, dan 1 unit lapangan tenis meja. Hasil  kajian dan  analisis  data  yang  ada  menunjukan  bahwa  tingkat  pelayanan  masyarakat khususnya untuk pelayanan kredit mikro masih sangat terbatas. Lembaga perkereditan yang ada yaitu BKD belum dapat memberikan pelayanan pinjaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat .  Kebutuhan masyarakat  akan  pinjaman modal  selain  di BKD baru  ada  di UPK  LKM Tunas Karya Mandiri  yang baru  dapat memberikan  pinjaman dengan  jumlah  yang  sangat  terbatas,  sehingga masyarakat harus mengakses sumber kredit  lembaga perbankan di luar Desa  Tangkil Kulon seperti BCA, Danamon,BRI, BTPN dan PNM.

A. Kependudukan

Kondisi Demografis
       Jumlah  penduduk  Desa Tangkil Kulon  adalah  4089  jiwa  yang  terdiri  dari  2059  laki-laki  dan 2030  perempuan  dengan  jumlah  kepala  keluarga  adalah  988  KK  dengan  perincian  KK  pra sejahtera 187 keluarga, sejahtera 1 sebanyak 244 keluarga, sejahtera 2 sebanyak 351 keluarga, sejahtera 3 sebanyak 170 keluarga dan sejahtera 3 plus sebanyak 36 keluarga. 




dengan komposisi seluruh penduduknya pemeluk agama Islam. Lembaga-lembaga sosial keagamaan yang berkembang antara lain, Nahdlatul Ulama, Muhamadiyah. Organisasi sosial keagamaan yang paling berpengaruh adalah NU, terlihat dengan banyaknya kegiatan keagamaan yang marak , seperti kegiatan yassin-tahlil, barzanji yang diadakan setiap malam jum’at dan malam – malam tertentu berdasarkan perhitungan jawa.

Selayang Pandang


Desa tangkil kulon adalah sebuah desa yang dahulu kala pada zaman kuno di daerhah tersebut terdapat pohon buah mlinjo. Pohon tersebut merupakan asal usul dari penaaan desa ini. Yang mana ketika itu ada pohon melinjo menghiasi wilayah ini dan terdapat 1 pohon me;linjo paling besar di sebelah barat mushola nurul anwar. Dan akhirnya dimanakan pohon (mlinjo = tangkil,) dan sebelah barat mushola= kulon maka terbentuklah nama desa tangkil kulon.

tangkil kulon artinya Tandang Gawe Kudu Ikhlas lan Nrimo


C. Kaya akan Sungai

        Hamparan sawah yang luas dibelah oleh sungai sepanjang wilayah desa menjadikan Desa Tangkil Kulon sangat potensial untuk kegiatan budidaya ikan air tawar dan lokasi wisata dengan dukungan kondisi alam yang khas pedesaan.

A. Pusat Industri Konveksi, Batik, dan Produsen Makanan Ringan Opak


       Industri konveksi dan batik merupakan ciri khas Kabupaten Pekalongan. Desa Tangkil Kulon memiliki 36 unit usaha industri konveksi dan 5 unit usaha batik skala rumah tangga (home industry) yang menyerap 445 tenaga kerja yang tersebar di tiap-tiap pedukuhan.Industri makanan ringan Opak merupakan mata pencaharian hampir seluruh penduduk pedukuhan Karanggayam Desa Tangkil Kulon yang terletak di Rt. 18 – 19 Rw. 06. Rasa opak Karanggayam yang gurih dan renyah sudah dikenal oleh masyarakat Tirto, Wiradesa, Kedungwuni dan Bojong. Bahkan opak Karanggayam ini menjadi oleh-oleh warga Pekalongan yang ada di Jakarta.

                                                                    

                                                                 grafik potensi UMKM
            

B. Pola Kawasan Permukiman

Persebaran permukiman penduduk Desa Tangkil Kulon terletak di tengah-tengah wilayah desa dengan diapit oleh hamparan sawah yang terbentang di sebelah timur, selatan dan barat. Pola tata ruang permukiman kurang teratur karena kondisi khas wilayah pedesaan yang letak jalan ataupun gang tidak berupa blok.  

D. Sentra Penghasil Gabah

Tangkil Kulon  merupakan sentra penghasil padi di Kecamatan Kedungwuni dengan lebih dari 35% luas wilayahnya (38,96 Ha) merupakan lahan pertanian irigasi tehnis. Aktivitas perdagangan gabah terlihat saat panen tiba. Pedagang dari luar Kabupaten Pekalongan menjadikan Desa Tangkil Kulon sebagai pusat transaksi jual-beli gabah untuk wilayah Tangkil Kulon, Tangkil Tengah, Bugangan Rengas dan wuled. Truk-truk pengangkut hasil pertanian untuk wilayah tersebut menjadikan Desa Tangkil Kulon sebagai transit sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat perdagangan gabah.


Letak Geografis

  • Secara administratif Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa  di Kecamatan Kedungwuni, yang terletak di sebelah utara Kecamatan Kedungwuni berbatasan dengan Kecamatan Tirto,  berjarak sekitar 9 km dari pusat pemerintahan yaitu Kajen , yang dapat ditempuh sekitar 20 menit bila menggunakan kendaraan pribadi. Desa Tangkil kulon memiliki konfigurasi berupa dataran rendah dengan ketinggian antara 20 – 30 m diatas permukaan laut. Suhu di wilayah Tangkil kulon masih dalam batas normal. Kondisi tanah terdiri dari persawahan, pekarangan dan permukiman penduduk. Desa Tangkil kulon memiliki iklim yang sama seperti kondisi daerah tropis di Indonesia lainnya , yaitu penghujan dan panas yang sangat berpengaruh langsung dengan pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup mahluk hidup lainnya.
  • Secara geografis wilayah ini membentang dari utara ke selatan, dengan luas wilayah 111,339 ha. yang terdiri atas 22,010 Ha daerah permukiman; 38,960 Ha berupa Tanah Sawah; 44,194 Ha berupa Tanah Pekarangan; luas kuburan 0,875 Ha;  perkantoran 0,300 Ha; dan sarana umum lainnya 5 Ha, terbagi menjadi 6 RW dan 19 RT.
  • Batas wilayah Desa Tangkil Kulon terbagai atas:
         v  Sebelah Utara           :  Ngalian
         v  Sebelah Selatan       :  Bugangan
         v  Sebelah Timur         :  Tangkil Tengah
         v  Sebelah Barat          :  Rengas